Berita Daerah

Pamit Melepas Jabatannya Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Menangis di Hadapan Warga

Ganjar Pranowo menangis di depan warga Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023).

Editor: Panji Baskhara
Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo menangis di depan warga Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023). Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

"Mungkin-mungkin saja semuanya, semua ini kan masih mungkin, ya kan," ucap OSO di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

OSO mengatakan partai lain juga berpeluang masuk ke koalisi pendukung Ganjar.

Namun, dia meminta caranya harus tetap yang santun.

"Jadi bangsa kita ini bangsa yang berada, bangsa kita ini bangsa yang santun, sejarahnya kan begitu, dan ini jangan dikoyak-koyak oleh orang-orang yang tidak santun," jelas dia.

"Saya enggak bisa berandai-andai dengan partai lain ya, tapi kalo mau bergabung ya segera aja nggakpapa," sambungnya.

Menurutnya, bakal ada partai lain yang hendak masuk ke koalisi Ganjar.

Tetapi partai tersebut harus datang secara langsung jika ingin gabung ke koalisi.

"Soalnya itu yang sudah nelepon-nelepon gitu, tapi kan ini baru nelepon, kalo datang dengan sikap seperti temen-temen saya ini, ketua-ketua partai ini, ini punya sikap begitu. Jadi yang punya sikap itulah nanti yang dinilai oleh rakyat," tutup dia.

PPP bantah isu bakal tinggalkan koalisi PDIP

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan tegas membantah bakal mencabut dukungan dari koalisi PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024. 

Hal tersebut diungkapkan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono usai rapat konsolidasi dengan para ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Adapun dukungan PPP sudah sesuai dengan konstitusi partai sebagaimana diputuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Yogyakarta sebelumnya.

"Konstitusi partai itu sudah memutuskan pada rapimnas kelima di Yogyakarta bahwa PPP mengusung mendukung Pak Ganjar sebagai calon presiden tahun 2024 dan mengikatkan diri dalam satu kerja sama politik dengan PDIP Perjuangan," ujar Mardiono.

Pihaknya, kata dia, merupakan partai yang taat asas atas keputusan partai. Karena itu, partai sulit untuk mengubah dukungan politik di Pilpres 2024. 

Apalagi, dukungan politik tersebut telah disepakati tidak hanya dengan PDIP, tetap juga Hanura dan Perindo.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved