Pemilu 2024

Siapapun Cawapresnya, Loyalis Ganjarist: Kami Akan Lebih All Out Dukung Ganjar dan Pendampingnya

Kris juga yakin Ganjar Pranowo dan pasangannya bisa membangun dan membawa perubahan yang lebih lagi di lima tahun ke depan.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Istimewa
Partai pengusung dan pendukung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo akan mengumumkan nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang. Loyalis Ganjarist menyatakan mereka sudah siap mendengar nama cawapres Ganjar Pranowo yang akan diumumkan Rabu (18/10/2023) ini. 

TRIBUNBEKASI.COM, GAMBIR --- Partai pengusung dan pendukung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo akan mengumumkan nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Loyalis Ganjarist menyatakan mereka sudah siap mendengar nama cawapres Ganjar Pranowo yang akan diumumkan Rabu (18/10/2023) ini.

"Sejak awal kami mendukung segala perjuangan termasuk menjadi presiden pada Pemilu 2024. Untuk itu, apapun keputusannya besok terkait Cawapres pendamping Pak Ganjar Pranowo, kami menerima sepenuhnya," kata Ketua Umum Ganjarist, Kris Tjantra saat dikonfirmasi.

Menurutnya, mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan dipasangkan dengan sosok yang memiliki visi dan misi sama.

BERITA VIDEO : TANGGAPI WACANA PRABOWO DAN GANJAR PRANOWO GABUNG, ANIES: ITU NON ISU

Kris juga yakin Ganjar Pranowo dan pasangannya bisa membangun dan membawa perubahan yang lebih lagi di lima tahun ke depan.

"Pak Ganjar bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden tidak akan sembarangan dalam menentukan cawapresnya," ucapnya.

"Pasti melalui proses panjangan dan hasil pengamatan mendalam serta sesuai kebutuhan untuk hadapi tantangan bangsa Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Digagas Ganjar Pranowo Bentuk Pemberantasan Kemiskinan

Kris menambahkan, para loyalis akan terus bergerak sampai ke akar rumput untuk sosialisasi bahwa Ganjar Pranowo merupakan Capres terbaik 2024.

Ia mengaku akan all out mendukung Ganjar ketika sudah mengumumkan calon wakil presiden siang nanti. 

"Kedepannya kami akan berjuang lebih keras untuk memenangkan pasangan Capres Ganjar Pranowo, kami sudah turun ke bawah menyampaikan visi, misi, dan programnya," imbunya.

Hasil renungan Ibu Mega

PDI Perjuangan (PDIP) mengungkapkan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo akan diumumkan besok di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) pagi.

Adapun nama bakal cawapres Ganjar sudah disepakati usai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan perenungan mendalam.

"Pencermatan juga dilakukan cukup lama. Jadi pertemuan kalau Ibu Mega bisa dilakukan di ruang-ruang publik, jadi nggak ada sesuatu yang disembunyikan, nggak ada yang dirahasiakan," jelas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023) malam.

"Pokoknya rahasianya, bahwa yang dicalonkan betul-betul hasil perenungan yang mendalam dan sesuai dengan tantangan yang dihadapi bangsa kita saat ini," jelas dia.

BERITA VIDEO : KRITERIA CAWAPRES, GANJAR PRANOWO: BOLEH TUA TAPI BERJIWA MUDA

Nama bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo sudah disepakati. PDIP menyatakan cawapres Ganjar Pranowo akan diumumkan besok.

"Dengan melihat dinamika yang ada pada akhirnya Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDIP untuk berkoordinasi dengan TPN Ganjar Presiden sehingga besok pada hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023 pada jam 10.00 WIB tepat, akan diumumkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," jelas dia.

Kasih insentif jika terpilih jadi presiden

Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) menggandeng Warta Kota (Tribun Network) untuk menggelar diskusi tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta ekonomi Indonesia, di Studio Kompas, Jakarta Pusat, (17/10/2023).

Acara bertajuk 'President Candidate’s Lecture: IPTEKIN untuk Ketahanan Ekonomi dan Demokrasi Indonesia' ini akan dipaparkan oleh para bakal calon presiden (Bacapres).

Bacapres Ganjar Pranowo menyebut jika dirinya menjadi Presiden RI ke-8 bakal memberikan insentif kepada periset dan pihak swasta.

"Kalau negara ini fokus maka meski ada penegasan yang harus kami lakukan, pemerintah memberikan penugasan riset ditingkatkan, swasta dilibatkan. Kenapa swasta juga tertarik coba kasih isentif kepada mereka, isentif kepada perusahaan, isentif kepada periset atau kami bisa menyelesaikan persoalan itu," ucap Ganjar.

Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyapa para peserta diskusi dalam acara President Candidate Lecture (PCL) yang digelar oleh Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di gedung Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023). Kegiatan semacam ini sebenarnya pernah dilakukan pada 2019 lalu, dengan jumlah calon yang lebih banyak. Namun tahun ini, pihaknya menghadirkan lagi suguhan diskusi terbuka untuk publik, agar lebih mengetahui potensi-potensi calon pemimpin negaranya sebelum pemilihan umum (Pemilu) digelar Februari 2024 memdatang. Warta kota/Yulianto
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyapa para peserta diskusi dalam acara President Candidate Lecture (PCL) yang digelar oleh Warta Kota dan Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di gedung Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2023). Kegiatan semacam ini sebenarnya pernah dilakukan pada 2019 lalu, dengan jumlah calon yang lebih banyak. Namun tahun ini, pihaknya menghadirkan lagi suguhan diskusi terbuka untuk publik, agar lebih mengetahui potensi-potensi calon pemimpin negaranya sebelum pemilihan umum (Pemilu) digelar Februari 2024 memdatang. Warta kota/Yulianto (Warta Kota/Yulianto)

Pria 54 tahun itu mengatakan, apabila isentif diberikan maka beberapa fokus hal seperti pangan, digital berbasis kecerdasan buatan dan transisi energi terbarukan dapat diselesaikan.

"Kalau itu diberikan maka yang ada dalam pikiran saya beberapa fokus isu penting itu akan bisa diselesaikan oleh satu titik dan dalam hal tertentu itu mesti betul-betul ada yang mengawasi," jelas dia.

"Kalau perlu jadi pandangan nasional dan laporannya langsung ke presiden kalau disitu makanya tidak ada yang mengganggu pasti," imbuhnya.

Dia meminta semua pihak yang terlibat bisa berkolaborasi dengan baik, penganggaran dan regulasi juga harus dipersiapkan dengan matang.

"Kebayang kan kalau Presiden cerewet mana hasilnya sampai mana progresnya. Nah itu yang akan terjadi sama itu yang ada kaitannya dengan penganggaran dan regulasi seperti apa, maka selalu kami lihat problem yang muncul," jelas dia.

Dia mengatakan, pemerintah harus bersikap tegas dan jelas terkait penganggaran kepada periset.

"Saya jelaskan regulasinya seperti apa sistem kelembagaannya seperti apa aktornya siapa. Kadang-kadang regulasi baik, lembaga dan sistemnya baik operatornya enggak baik, ketika punya komitmen untuk melaksanakan itu. Betapa sulitnya membuat sebuah aturan yang lebih adaptif pada perubahan yang ada. Kalau kami melihat cara penganggaran kami, kadang-kadang periset itu kan ada yang sukses dan tidak tinggal kita meminta kpd periset tentu pasti punya kemauan," jelas dia.

Ganjar juga menyoroti rendahnya jumlah dana riset di Indonesia, di mana hanya naik 0,3 persen atau sebanyak 79.638 orang. Sedangkan, Thailand personelnya sebanyak 189.940 orang dan dana risetnya naik 1,1 persen.

Kemudian, Korea Selatan sebanyak 545,424 personel dan dana risetnya naik 4,81 persen.

"Kalau kami melihat Indonesia Thailand dan Korsel ternyata butuh digenjot (Indonesia), maka dari itu rasanya hari ini waktunya saya mendengarkan dari periset apa yang mesti kami lakukan lompatan dan membereskan persoalan dengan demografis yang kami miliki," jelas Ganjar. 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26/Yolanda Putri Dewanti/m28)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News


 

 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved