President Candidate Lectures
Perhimpunan Periset Indonesia Sebut Pemerintah Kurang Peduli Manfaatkan Hasil Kajian Para Peneliti
para periset di Indonesia ini akan merasa senang dan dihargai ketika hasil karya penelitiannya digunakan untuk menentukan suatu kebijakan di Indonesia
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
"Mudah-mudahan pemimpin nanti punya keberpihakan kepada Iptek dan Inovasi, sehingga mereka punya landasan yang kokoh dalam membuat kebijakan," imbuhnya.
Sebelumnya, Bakal Capres 2024, Anies Baswedan mendapat pertanyaan terahkir dari Panelis di acara adu gagasan di Presiden Candidate Lectur yang digelar oleh Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) dan Warta Kota di Gedung Menara Kompas, Selasa (17/10/2023).
Prof Bambang Subianto meminta penjelasan ke Anies strategi ketika menjadi Presiden RI agar bisa mengajak pihak swasta untuk ikut meriset bersama PPI dan mengggunakan hasil penelitiannya.
Anies mengaku, harus ada kemauan politik dari pemerintah dengan komitmen fiskal atau alokasi anggarannya harus naik.
Supaya inovasi dan pilihan riset disesuaikan dengan kebutuhan organisasi penelitian. Sehingga, sumber daya yang besar (anggaran) tidak mutar-mutar disitu dan tak hasilkan inovasi.
"Kan kami mengkhawatirkan anggaran penelitian naik misalnya 50 persen tapi berkutat disitu saja tidak akan hasilkan inovasi juga," ungkapnya, Selasa.
Anies mencontohkan, jika ada orang di daerah yang bekerja membangun pembangkit listrik tenaga air pancuran di sana maka bisa dirasakan manfaatnya.
Sebab, pengadaan barang jasa dikelola oleh peneliti, maka koorporasi bisa masuk dan menciptakan teknologi tepat guna.
"Jadi saya melihat, inovasi itu komitmen fiskal (pendapatan negara) harus ditingkatkan dan tipe pembelanjaannya harus lebih banyak variasinya," jelasnya.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.