Pemilu 2024

TKN Ungkap Program Makan Siang Gratis Dorong Kesejahteraan di 76 Negara, Ciptakan 4 Juta Pekerjaan

Studi WFP tahun 2017 mengungkap fakta bahwa makan siang gratis di sekolah mampu meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan.

Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Yulianto
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat memaparkan visi-misinya dalam debat presiden, yang digelar KPU RI, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBEKASI.COM — Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk memberikan makan siang gratis bagi anak-anak di sekolah apabila terpilih di Pilpres 2024 mendatang.

Melalui salah satu program andalan tersebut, Prabowo-Gibran berharap dapat memenuhi gizi anak-anak Indonesia, memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga menggerakkan ekonomi nasional dan mendorong kesejahteraan.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Hamdan Hamedan mengatakan menurut laporan "State of School Feeding Worldwide 2022" dari World Food Programme (WFP), program makan siang gratis di sekolah telah membantu lebih dari 418 juta siswa secara global, setidaknya di 76 negara.

“Program ini mendorong kesejahteraan di 76 negara karena berhasil menciptakan sekitar 4 juta pekerjaan. Di Indonesia pun terdapat peluang besar untuk peningkatan,” kata Hamdan Hamedan dalam pernyataan resminya, baru-baru ini.

Ia mengatakan studi WFP tahun 2017 mengungkap fakta bahwa makan siang gratis di sekolah mampu meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan, khususnya bagi anak perempuan.

Baca juga: Ditemukan Cadangan Minyak Baru di Tambelang, Pj Bupati Bekasi Minta Pertamina Perhatikan Dampaknya

Baca juga: Sebelas Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Porno Bakal Diperiksa Penyidik Polda Tahun Depan

“Program ini menjadi langkah strategis untuk mengurangi kemiskinan serta ketimpangan ekonomi,” ujarnya.

Pada dasarnya, program makan siang gratis memang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1997.

“Dalam konteks pesantren, misalnya, program seperti ini sudah dijalankan sejak puluhan, bahkan ratusan tahun oleh para kiai/nyai ,” lanjut Hamdan.

Pada periode tahun 1997-2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menjalankan program 'Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah' dan menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa serta Bali.

Adapun sejak 2005-2010, WFP menjalankan program WFP School Feeding (Fortified Biscuit) dengan penerimaan manfaat sekitar 800.000 siswa di NTT, NTB, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jabodetabek.

Baca juga: Kiesha Alvaro Ingin Nikah Muda dan Terjun ke Dunia Politik, Ikuti Jejak Sang Ayah

Baca juga: Pindah Partai Gerindra, Dedi Mulyadi Tetap Optimistis Menang dan Bisa Melenggang ke Senayan

“WFP telah menunjukkan bahwa setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program ini dapat menghasilkan dampak ekonomi hingga 9 kali lipat,” katanya.

“Itu belum termasuk potensi penciptaan 1,8 juta pekerjaan di Indonesia, sebuah angka yang tak bisa diabaikan,” jelas Hamdan.

Dengan sejumlah fakta yang mengungkap keunggulan program makan siang gratis, Hamdan optimistis program tersebut dapat membuka pintu bagi anak-anak Indonesia untuk menuju masa depan yang lebih cerah serta membuka lapangan pekerjaan yang baru.

Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan pada awal Desember 2023, Prabowo menyebut bahwa pemberian makan siang gratis ini telah menjadi salah satu program yang disarankan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"PBB mengatakan, program ini adalah langkah tepat untuk mengurangi kemiskinan, menghilangkan angka (anak) kekurangan gizi, dan stunting. Ini akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat," kata Prabowo. (*/adv)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved