Berita Kesehatan
Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi Anak Indonesia, Interbat Gandeng IDGAI
Bakteri penyebab gigi berlubang tumbuh lebih baik pada lingkungan rongga mulut yang asam, sehingga mengakibatkan demineralisasi enamel dan karies gigi
TRIBUNBEKASI.COM — Sebanyak 93 persen anak Indonesia berusia 5-6 tahun ditengarai mengalami masalah gigi berlubang.
Minimnya edukasi yang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut anak menjadi salah satu pemicunya.
Padahal, rendahnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut anak juga mempunyak dampak jangka panjang seperti gangguan tumbuh kembang dan asupan nutrisi yang tidak optimal.
PT Interbat, sebagai salah satu perusahaan farmasi yang sudah 75 tahun mendukung layanan kesehatan bangsa, turut mendukung Pertemuan Ilmiah Nasional Ilmu Kedokteran Gigi Anak ke-17 (PIN IKGA 17) yang digelar di Jakarta Convention Center, baru-baru ini.
Acara ini mengundang sejumlah ahli kedokteran gigi sebagai narasumber dari berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, Korea dan Indonesia
Baca juga: Preman Kampung Pelaku Pembakar Warung Kelontong di Karawang Dibekuk Polisi
Baca juga: Rayakan Tahun Baru Imlek, Matakin Ajak Warga Khonghucu Agar Berpartipasi dalam Pemilu 2024
Kegiatan ini membahas prevalensi, penyebab, dan cara pencegahan gigi berlubang pada anak, terutama pada anak berkebutuhan khusus.
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada masa pertumbuhan anak, yang disebabkan oleh interaksi bakteri dengan makanan manis yang meningkatkan keasaman pada rongga mulut.
Bakteri penyebab gigi berlubang dapat tumbuh lebih baikpada lingkungan rongga mulut yang asam, sehingga mengakibatkan demineralisasi enamel gigi dan karies gigi.
Proses gigi berlubang diawali dengan terkikisnya lapisan luar gigi yang disebut enamel, dan dapat terus berlanjut ke lapisan gigi lebih dalam dimana terdapat saraf dan pembuluh darah.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di 2018 memaparkan bahwa 93 persen anak usia 5-6 tahun mengalami gigi berlubang.
Baca juga: Ada Bekas Luka Cekikan di Leher Wanita Muda yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Cikarang
Baca juga: PLN Bekasi Siagakan 225 Personel Jaga Pasokan Listrik pada Pemilu 2024
Sama mirisnya, pada penelitian di Sulawesi Selatan, 91.2 persen dari anak ditemukan tidak melakukan praktek menyikat gigi yang benar, yaitu setidaknya dua kali sehari.
Hal ini diperparah dengan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Menurut hasil riset dari FKG UGM, 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun terakhir.
Kesehatan rongga mulut sebenarnya merupakan aspek yang sangat penting untuk kesehatan secara umum, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan anak berkebutuhan khusus.
Rongga mulut adalah salah satu barrier pertahanan pertama organ tubuh kita terhadap paparan bakteri ataupun virus yang infeksius.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wanita Muda Ditemukan Tewas di Kontrakan, Diduga Korban Pembunuhan
Baca juga: JCB Indonesia Serahkan 22 Penghargaan Bagi Mitra Bisnis di Ajang JCB Indonesia Award 2024
masalah gigi berlubang
kesehatan gigi dan mulut
Ketua IDGAI Jakarta
Dr drg Eva Fauziah SpKGA K-PKOA
Diduga Mengandung Zat Pemicu Kanker, Mi Instan Rasa Ayam Masih Dijual, Dinkes DKI: Belum Ada Laporan |
![]() |
---|
Ayah dan Bunda, Imunisasi Lengkap Campak itu 3 Dosis ya untuk Perlindungan Seumur Hidup |
![]() |
---|
Kemenkes Pastikan Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat Non Lansia Bisa Dimulai 24 Januari 2023 |
![]() |
---|
Dinkes DKI Imbau Masyarakat Waspada Kasus Campak, Berikut Hal-hal Cara Mencegahnya |
![]() |
---|
Tekan Kasus Kematian Akibat Kanker Leher Rahim, Dinkes DKI Jakarta Imbau Anak Wanita Imunisasi HPV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.