Kasus Pelecehan Seksual
Dicecar 32 Pertanyaan, Rektor UP Nonaktif Klaim Punya Bukti Kuat Soal Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Tak banyak kata yang diucapkan Edie Toet Hendratno usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya hari Selasa ini.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan, upaya hukum itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
"Melakukan langkah-langkah hukum lain terhadap hal ini untuk membela kepentingan klien kami, apa yang kami lakukan mungkin bisa ditunggu beberapa hari ke depan," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: Dua Pelaku Perampasan Motor di Underpass Cibitung, Ditangkap di Lokasi Terpisah, Begini Tampangnya
Baca juga: Tunaikan Nazar, Bupati Karawang Aep Bantu Renovasi Masjid agar Bisa Digunakan Salat Tarawih
Raden mengatakan, pihaknya akan segera mempersiapkan langkah hukum tersebut, untuk membela kepentingan Edie Toet Hendratno.
"Kami sedang mempersiapkan semunya, dan kami akan melakukan upaya hukum, untuk membela kepentingan kami," kata dia.
Akan tempuh jalur hukum
Rektor Non-aktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, melalui tim kuasa hukum sebut akan melakukan upaya hukum, dalam kasus dugaan pelecehan seksual.
Kuasa hukum Edie Toet Hendratno, Raden Nanda Setiawan menuturkan, upaya hukum itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
"Melakukan langkah-langkah hukum lain terhadap hal ini untuk membela kepentingan klien kami, apa yang kami lakukan mungkin bisa ditunggu beberapa hari ke depan," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Raden mengatakan, pihaknya akan segera mempersiapkan langkah hukum tersebut, untuk membela kepentingan Edie Toet Hendratno.
BERITA VIDEO : REKTOR NON-AKTIF UP EDIE TOET: INI GAME UNTUK MENISTAKAN TUDUHAN TAK BERDASAR
"Kami sedang mempersiapkan semunya, dan kami akan melakukan upaya hukum, untuk membela kepentingan kami," kata dia.
Di sisi lain, Rektor Non-aktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno mengaku sedih atas kasus dugaan pelecehan seksual, yang menyeret namanya.
Selama 13 tahun mengabdi sebagai Rektor Universitas Pancasila, Edie mengaku baru kali ini menjadi korban pembunuhan karakter.
"Mungkin bapak ibu enggak bisa menggambarkan kesedihan saya, malu saya dan juga sedih saya karena apa? selama saya mengabdi di dunia pendidikan baru kali ini dijadikan korban pembunuhan karakter," kata dia sata konferensi pers di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Usai tersandung kasus pelecehan seksual ini, Edie mengatakan selama 2 bulan mendapat hinaan dan cercaan.
Baca juga: Dua Pelaku Perampasan Motor di Underpass Cibitung, Ditangkap di Lokasi Terpisah, Begini Tampangnya
Baca juga: Usai KPU Tantang Publik Hadirkan Bukti, Beredar Data Penggelembungan Suara PSI, Angkanya Beda Jauh
Rektor nonaktif Universitas Pancasila
Edie Toet Hendratno
penyidik Polda Metro Jaya
kasus pelecehan seksual
Komisi IV DPRD Karawang Minta Pendampingan Maksimal untuk Santriwati Korban Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
Pamerkan Alat Kelamin di Depan Empat Anak Perempuan, Kakek Asal Bekasi Terancam 10 Tahun Penjara |
![]() |
---|
MIRIS! Remaja SMA Jadi Korban Eksibisionis, Malah Ditertawakan Petugas Halte TransJakarta |
![]() |
---|
Guru Cabul di Bekasi Lakukan Aksinya di Ruang OSIS, Korban Trauma Hingga Berusaha Melukai Diri |
![]() |
---|
Ironis! Guru SMPN 13 Kota Bekasi Terlibat Kasus Pelecehan Seksual Siswi Ternyata Anggota TPPK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.