IPW Curigai Brigadir RAT yang Tewas Bundir, Dapat Izin Tak Resmi dari Atasan untuk Kawal Pengusaha
Sejauh ini tidak pernah ada seorang anggota polisi yang bertugas di luar jam kerja atau tugasnya tanpa izin dari kesatuan atau pimpinannya.
TRIBUNBEKASI.COM — Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti kejanggalan kegiatan yang dilakukan Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT sebelum melakukan aksi bunuh diri alias bundir.
Seperti diketahui, kegiatan pengawalan kepada seorang pengusaha di Jakarta oleh Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT hingga kini masih menimbulkan polemik.
Sebab, pengawalan kepada pengusaha yang masih misterius itu disebut tanpa izin dari pimpinannya meski sudah dilakukan sejak 2021 lalu.
Indonesia Police Watch (IPW) pun mencurigai jika sebenarnya Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT mendapatkan izin dari atasannya namun tidak resmi.
"Brigadir RAT ini masih statusnya sebagai polisi, kalau dia dari 2021 tidak ada di tempat tugasnya, di Polresta Manado itu diduga dia mendapat izin dari atasan, tetapi tidak resmi," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Rabu, 1 Mei 2024.
"Tetapi atasan tahu nih karena tidak boleh dia tugas untuk bekerja pada orang sipil untuk waktu permanen," sambungnya.

Sugeng Teguh Santoso mengatakan sejauh ini tidak pernah ada seorang anggota polisi yang bertugas di luar jam kerja atau tugasnya tanpa izin dari kesatuan atau pimpinannya.
"Pimpinan dapat memberikan izin seorang utk meninggalkan tempat tugas ke luar kota utk waktu tertentu, misalnya mengunjungi keluarga atau mungkin utk tugas waktu tertentu. Tetapi tidak untuk waktu yang permanen," ungkapnya.
Menurut peraturan, kata Sugeng Teguh Santoso, anggota Polri yang meninggalkan tugasnya lebih dari 30 hari tanpa pemberitahuan resmi, sudah dinyatakan desersi yang berujung pada sanksi pemecatan.
"Nah ini makannya menurut saya pimpinannya harus diperiksa oleh Propam untuk diminta penjelasan pimpinan dari Brigadir RAT ini," jelasnya.
Baca juga: Shin Tae-yong Sentil AFC, Harap Tugaskan Wasit yang Adil di Laga Timnas indonesia U-23 Kontra Irak
Baca juga: Cabuli Anak Tiri Selama 3 Tahun, Buruh Harian Lepas Ini Diringkus Polisi, Korbannya Masih Bocah
Luka tembak
Sebelumnya diberitakan, seorang personel polisi anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis, 25 April 2024.
Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jum'at, 26 April 2024.
Terkait hal ini sebelumnya Kombes Ade Rahmat Idnal juga menuturkan bahwa Brigadir RAT sebelum ditemukan tewas tengah menjalani masa cuti di Jakarta.
Adapun menurut dia korban melakukan cuti di Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya tersebut.
Baca juga: Di Hari Buruh, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini Anjlok Rp 15.000 per Gram, Cek Detailnya
Baca juga: Kasus Mayat dalam Koper, Korban dan Pelaku Sempat Masuk Bersama ke Hotel di Bandung
"(Korban ada di Jakarta) Sedang ijin cuti mengunjungi kerabatnya," jelasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menjelaskan bahwa ditemukan adanya luka diduga luka tembak di bagian kepala Brigadir RAT pada saat ditemukan tewas di dalam mobil.
"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at, 26 April 2024.
Pada saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT.
Atas temuan tersebut dan berdasarkan hasil olah TKP polisi pun menduga bahwa korban tewas diduga akibat bunuh diri.
"Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper di Bekasi Berhasil Diringkus
Baca juga: Aksi Demo Buruh di Momen May Day, Tuntut Pencabutan Omnibus Law dan Tolak Upah Murah
Adapun pihak kepolisian juga menemukan satu senjata api berjenis HS berkaliber 9 milimeter.
Belakangan, diketahui jika Brigadir Ridhal ke Jakarta untuk mengawal seorang pengusaha.
Namun, korban tidak meminta izin ke satuan soal pengawalan tersebut.
Bunuh Diri
Diberitakan sebelumnya, seorang bintara anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, bunuh diri alias bundir di rumah pengusaha yang juga ketua Gibran Center, Jawa Timur.
Aksi nekat ini dilakukan Brigadir Ridhal Ali Tomi yang tercatat sebagai anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado.
Sedangkan istri Ridhal Ali menyatakan suaminya sudah sekitar dua tahun bertugas di Jakarta sebagai ajudan seorang polwan yang memiliki jabatan penting di Polri.
Baca juga: Kasus Mayat Wanita Dalam Koper di Cikarang Kabupaten Bekasi, Pelaku Diduga Rekan Kerja Korban
Baca juga: Ini Identitas Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Jalan Inspeksi Kalimalang Bekasi
Namun, polisi sempat menyebut Ridhal Ali sedang cuti dan mengunjungi kerabat di Jakarta.
Pernyataan ini cukup konyol karena tak mungkin seorang anggota Polri menjalani masa cuti selama berbulan-bulan.
Terkini, Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengakui Brigadir Ridhal Ali Tomi berada di Jakarta bukan dalam rangka cuti.
Ridhal berada di Jakarta karena menjalankan pekerjaan sebagai mengawal seorang pengusaha sejak 2021.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Michael Irwan Thamsil mengatakan, pernyataan Brigadir Ridhal di Jakarta dalam rangka cuti merupakan keterangan awal yang didapat dari kesatuan korban.
Baca juga: 5 Kejanggalan pada Kematian Brigadir Ridhal Ali di Jaksel, Kunjungi Kerabat atau Jadi Ajudan Polwan
Baca juga: Hadapi Irak U-23, Pelatih Shin Tae-yong Siap Turunkan Rafael Struick: Dia Pemain Kunci Kami
"Hasil pemeriksaan Propam Polda Sulut ternyata yang bersangkutan selama menjadi driver atau ajudan (di Jakarta) itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan," kata Michael saat dihubungi, Selasa (30/4/2024).
Diperoleh informasi, Propam Polda Sulawesi Utara telah memeriksa Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait.
Julianto Sirait diperiksa terkait keberadaan Brigadir Ridhal Ali di Jakarta Selatan hingga meninggal dunia pada Kamis (25/4/2024).
Kombes Michael Irwan Thamsil membenarkan hal tersebut. "Iya benar, Kapolresta Manado sedang diperiksa Propam," kata dia, Senin (29/4/2024)
Kabid Humas Polda Sulut ini menambahkan, Brigadir Ridhal Ali tidak memiliki izin selama bertugas di Jakarta.
"Jadi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kepala satuan kerjanya di Polresta Manado," kata Irwan Thamsil.
Baca juga: Pelatih Irak U-23 Tak Gentar Dengar Ada Pengusaha ke Qatar Beri Dukungan Finansial Timnas Indonesia
Baca juga: Sosok Nayunda Nabila, Jebolan Ajang Rising Star Indonesia Dangdut 2021, Terseret Kasus Korupsi SYL
Michael Irwan Thamsil memastikan Brigadir Ridhal Ali tetap tercatat sebagai anggota Satlantas Polresta Manado dan belum pindah ke satuan lain.
Menurutnya, Brigadir Ridhal tak sepenuhnya berada di Jakarta. Selama mengawal seorang pengusaha itu, Ridhal bolak-balik Jakarta-Manado.
"Kalau dari hasil pemeriksaan dia (di Jakarta) sejak Desember 2021 tapi informasinya kan tidak full (di Jakarta), datang pergi datang pergi," ungkap Michael Irwan Thamsil.
Brigadir Ridhal Ali tewas dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah no 20 Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Korban berada di kursi sopir Toyota Alphard nopol B 1544 QH dan masih memakai sabuk pengaman.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menyatakan mobil Alphard tersebut milik kerabat Ridhal.
Baca juga: Namanya Masuk Bursa Calon Gubernur Jakarta, Ahmad Syaikhu Pilih Jadi Komandan Pemenangan PKS Saja
Baca juga: Gempa M 4,2 Guncang Bandung, Tiga Perjalanan Kereta Api Terganggu
"Mobil milik kerabat yang bersangkutan yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Jumat (26/4/2024).
Ade juga menuturkan bahwa Brigadir RAT tengah menjalani masa cuti di Jakarta. "Sedang cuti mengunjungi kerabatnya," ujar Ade.
Informasi yang diterima TribunBekasi.com, rumah no 20 merupakan kediaman politisi senior Partai Golkar (alm) Fahmi Idris.
Namun, dalam dua tahun terakhir, rumah tersebut ditempati Indra Pratama yang merupakan seorang pengusaha batu bara.
Sejumlah dokumen menunjukkan, Indra Pratama merupakan tim sukses calon presiden dan menjabat sebagai Ketua Gibran Center, Jawa Timur. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q
Indonesia Police Watch (IPW)
Brigadir Ridhal Ali Tomi
Brigadir RAT
Bunuh Diri
polisi bunuh diri
brigadir rat bunuh diri
Sedang Kasih Makan Burung, Warga Bekasi Temukan Pria Tewas Tergantung di Gudang |
![]() |
---|
Sosok Lusi Pebiani, Mama Muda di Karawang yang Dihabisi Suami di Depan Buah Hati Mereka |
![]() |
---|
Suami Coba Bunuh Diri Usai Habisi Nyawa Istri di Karawang Kondisinya Kritis, Kini Dirawat di RSUD |
![]() |
---|
Pegawai Bank Indonesia Bunuh Diri Terjun Bebas dari Helipad Gedung, Korban Jabat Asisten Manajer |
![]() |
---|
Ungkap Kasus Pelajar Sekolah Bekasi yang Tewas Terjun Bebas, Polisi Masih Cari Bukti Rekaman CCTV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.