Kecelakaan Rombongan SMK Depok

RS Brimob Masih Rawat 12 Korban Luka Berat Laka Bus di Subang, 17 Korban Lainnya Sudah Dipulangkan

Dari 12 pasien yang masih menjalani perawatan, tujuh diantaranya telah menjalani operasi orthopedi karena luka berat yang diderita.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Ichwan Chasani
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
RS Brimob Depok menjadi tempat perawatan belasan korban luka berat akibat kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana yang terjadi di Subang, Jawa Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM — Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok hingga kini masih merawat belasan korban luka akibat kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana.

Kepala RS Bhayangkara Brimob Depok, AKBP dr Taufik Ismail menjelaskan, pihaknya menerima 29 pasien korban kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Hingga Senin, 13 Mei 2024, sebanyak 17 pasien dengan luka-luka ringan sudah dipulangkan usai mendapatkan perawatan.

Selebihnya, masih ada 12 korban luka-luka berat yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

“Saat ini kami masih merawat ada 12 korban di ruang perawatan, dan satu ada yang dirawat di ICU,” kata AKBP dr Taufik.

AKBP dr Taufik menambahkan, dari 12 pasien yang masih menjalani perawatan, tujuh diantaranya telah menjalani operasi orthopedi karena luka berat yang diderita.

BERITA VIDEO: BUS LAKA MAUT DI SUBANG MELAJU KENCANG DALAM KONDISI MESIN MATI, 11 ORANG TUTUP USIA

“Hari ini akan dilanjutkan kembali satu pasien (operasi) yang mengalami cedera pada tulang rahang, dan akan dilakukan operasi oleh ahli bedah mulut,” ungkapnya.

Selain korban luka-luka, insiden kecelakaan bus tersebut juga menewaskan 11 orang.

Sebanyak 10 korban tewas merupakan satu guru dan sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok dan satu lainnya merupakan warga Subang, Jawa Barat yang terserempet bus.

Seluruh korban tewas dalam kecelakaan tersebut sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Minggu kemarin, 12 Mei 2024. 

Baca juga: Sebanyak 2.055 Calon Jamaah Haji Asal Karawang Bakal Diberangkatkan ke Tanah Suci Tahun Ini

Baca juga: Buntut Laka Bus SMK Lingga, Pengamat Dorong Polisi Perkarakan Pengusaha Bus dan Travel Tarif Murah

Santunan Kematian

Sebelumnya diberitakan bahwa PT Jasa Raharja menyerahkan santunan kematian kepada para keluarga atau ahli waris korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana masing-masing sebesar Rp 50 juta per orang.

Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Purwantono menyerahkan langsung santunan kematian tersebut di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Depok pada Senin pagi, 13 Mei 2024.

Rivan Purwantono mengatakan bahwa pemberian santunan kematian tersebut diberikan kepada 11 ahli waris korban tewas dalam kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Dari 11 korban tewas, 10 diantaranya merupakan satu guru dan sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

Baca juga: Jasa Raharja Santuni Ahli Waris Korban Tewas Laka Maut Rombongan Bus SMK Lingga Kencana Rp 50 Juta 

Baca juga: Pembunuh Mayat Pria Dalam Karung di Pamulang Tangsel Terungkap, Ternyata Pelaku Keponakan Korban

Sedangkan satu korban tewas lainnya, merupakan warga setempat yang terserempet bus saat insiden kecelakaan terjadi.

“Ada 11 korban meninggal dunia dan luka-luka (berat) ada 19,” kata Rivan Purwantono.

Dalam pelaksanaannya, penyerahan santunan disaksikan langsung oleh jajaran guru SMK Lingga Kencana, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dan keluarga korban.

Selain santunan dari PT Jasa Raharja, ahli waris korban tewas dalam kecelakaan tersebut juga menerima santunan kematian dari Pemkot Depok masing-masing sebesar Rp 10 juta.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Depok yang telah gerak cepat mengirimkan ambulans ke lokasi,” pungkasnya.

Baca juga: Stagnan, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Masih Tetap di Angka Rp 1.333.000 Per Gram

Baca juga: Masih dalam Suasana Duka, Halaman SMK Lingga Kencana Depok Dipenuhi Karangan Bunga

Biaya Perawatan

Sebelumnya diberitakan bahwa belasan korban kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana di Ciater Subang, Jawa Barat hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok.

Selain itu, satu korban luka lainnya masih menjalani perawatan di RS UIN dan tiga orang lainnya masih dirawat di RS Subang.

Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfadila mengatakan bahwa seluruh biaya perawatan korban kecelakaan tersebut ditanggung oleh Pemerintah Kota Depok (Pemkot Depok).

"Pemkot Depok sudah menanggung biaya. Tadi kami sudah sampaikan terima kasih karena pak Wali sudah menyampaikan semua biaya insya Allah ditanggung Pemkot Depok," kata Dian Nurfadila, Minggu, 12 Mei 2024.

Menurut Dian Nurfadila, pihaknya saat ini menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kecelakaan tersebut ke aparat kepolisian dan masih menunggu informasi terbaru.

Baca juga: Biaya Perawatan Korban Laka Maut Rombongan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Ditanggung Pemkot

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Terbitkan Surat Edaran tentang Study Tour, Tak Perlu Tempuh Jalur Ekstrim

"Jadi fokus kami adalah kami menyelesaikan saat ini musibah kami jalani sehingga berjalan dengan baik. kami komunikasi dengan keluarga korban," terangnya.

Tidak Laik Jalan

Sebelumnya diberitakan bahwa pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok memberikan keterangan terkait kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfadila mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui jika bus yang  mengalami kecelakaan mau itu masa berlaku kelayakan untuk jalan sudah habis.

Namun, Dian Nurfadila menyatakan pihaknya sebelumnya merasa yakin dengan kondisi bus tersebut layak untuk membawa anak didiknya ke Bandung.

Baca juga: Dipicu Faktor Cuaca dan Lingkungan, DBD di Karawang Meningkat, 748 Warga Terjangkit dan 6 Meninggal

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 13 Mei 2024 Ini

"Alhamdulillah yang dua bis baik-baik saja. Sebenarnya sejak awal kami yakin dengan PO ini, kalau tidak yakin kami tidak akan berangkatkan," ungkap Dian Nurfadila, Minggu sore, 12 Mei 2024.

"Kami ingin berikan yang terbaik untuk anak-anak kami," imbuhnya.

Menurut Dian Nurfadila, ada sekira 157 peserta baik itu guru dan siswa yang ikut kegiatan perpisahan di Bandung, Jawa Barat.

Dia pun merinci, sebanyak 28 orang merupakan guru dan 122 lainnya adalah siswa, selebihnya adalah sopir dan kernet bus.

Para peserta berangkat ke Bandung sejak Jumat pagi, 10 Mei 2024  menggunakan tiga unit bus.

Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Senin 13 Mei 2024 Ini di Pospol Karangsatria Tambun Utara

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Senin 13 Mei 2024 Ini di Mall Cikampek Hingga Pukul 15.00

"Ada tiga siswa yang masih di Subang dan korban luka sudah dibawa ke RS Brimob," ujarnya.

Menurut Dian Nurfadila, pihak Yayasan mendampingi keluarga korban dari lokasi kecelakaan sampai prosesi pemakaman.

Dian pun menegaskan bahwa, acara perpisahan siswa tersebut sudah disepakati antara wali murid dengan pihak sekolah.

"Dilakukan secara resmi (sewa busnya)," tegasnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved