Gawat! Jaksa Agung Muda Pidsus Dikuntit Detasemen Khusus, Gara-gara Kasus Timah Suami Sandra Dewi?

Merebak kabar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dikuntit unit khusus dari institusi lain, benarkah terkait kasus timah suami Sandra Dewi?

Editor: Ign Prayoga
KOMPAS.com
Gedung Kejaksaan Agung. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Merebak kabar Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Febrie Adriansyah dikuntit unit khusus dari kepolisian.

Diduga kuat, hal ini terkait penanganan kasus korupsi PT Timah yang menjerat pengusaha Harvey Moeis, suami artis Sandra Dewi.

Kasus ini disebut-sebut melibatkan pejabat tinggi. Bahkan beberapa waktu lalu muncul kabar yang menyatakan seorang pensiunan jenderal bintang empat, terlibat dalam kasus korupsi tambang timah tersebut.

Bagaikan sosok Godfather dalam film bertema mafia, pensiunan jenderal tersebut mampu melindungi mereka yang terlibat dalam kejahatan di pulau penghasil timah.

Namun sejauh ini siapa sosok sang jenderal yang menjadi beking dalam kasus mega korupsi itu masih jadi misteri.

Di Kejaksaaan Agung, JAM Pidsus bertanggung jawab atas perkara-perkara khusus termasuk perkara korupsi. 

Kasus korupsi timah yang sedang bergulir juga ditangani oleh JAM Pidsus.

Isu yang beredar, JAM Pidsus Febrie Adriansyah dibuntuti anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Jika benar JAM Pidsus dibuntuti oleh aparat dari satuan khusus, apakah hal ini terkait pengusutan kasus korupsi timah?

Adanya sosok purnawirawan jenderal bintang empat dalam kasus timah, pertama kali diungkap oleh Sekretaris Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.

Di institusi kemiliteran dan kepolisian, bintang 4 merujuk pada pangkat jenderal.

Jika TNI, sosok itu adalah Panglima TNI dan kepala staf tiga matra TNI. Sedangkan di Polri, jenderal bintang empat hanyalah kapolri.

Namun, baik di TNI maupun Polri, ada juga perwira yang meraih bintang 4 tanpa pernah menjabat Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, maupun Kapolri.

Dengan demikian, purnawirawan jenderal bintang empat juga tidak terlalu banyak. 

Sejauh ini Iskandar Sitorus tak menjelaskan secara detail sosok bintang 4 diduga beking praktik hitam tambang timah itu.

Aktris Sandra Dewi kelelahan usai menjalani pemeriksaan selama 10 jam di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Rabu (15/5/2024).
Aktris Sandra Dewi kelelahan usai menjalani pemeriksaan selama 10 jam di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Rabu (15/5/2024). (Wartakotalive.com)

Dia hanya mengatakan, bintang 4 itu pensiunan aparat berseragam.

Iskandar Sitorus menyebutkan ada oknum bintang 4, seorang oknum pensiunan dan berseragam sebagai sosok di balik praktik hitam pertambangan timah tersebut.

Dia melanjutkan, pensiunan bintang 4 itu berinisial B dan seorang laki-laki.

Modus B yakni mengakomodir praktik hitam tambang timah melalui anak buahnya.

Bahkan B ini mengorganisir sampai terjadinya pembelian smelter.

Misi Khusus

Kabar yang beredar, seorang anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri terciduk di sebuah restoran di Jakarta Selatan pada Selasa (21/5/2024) malam.

Anggota Densus itu terciduk saat membuntuti Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.

Adapun identitas dari anggota Densus yang tertangkap itu disebut-sebut berinisial IM dan berpangkat Bripda.

Saat itu, dia diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.

Berdasarkan informasi yang diterima, dia saat itu tengah menjalankan misi "Sikat Jampidsus."

Tak sendiri, IM diduga menjalankan misi bersama lima orang lainnya yang dipimpin seorang perwira menengah kepolisian.

Namun, hanya IM yang berhasil diamankan pengawal JAM Pidsus.

Reaksi Kejagung

Terkait peristiwa ini, pihak Kejaksaan Agung enggan bersuara.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung bahkan mengklaim belum memperoleh informasi peristiwa yang dialami JAM Pidsus Febrie Adriansyah ini.

"Saya saja enggak ngerti itu. Sampai saat ini saya belum dapat informasi yang jelas," ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana saat dikonfirmasi Jumat (24/5/2024).

Ketut hanya mengungkapkan bahwa JAM Pidsus Febrie Adriansyah dalam keadaan baik.

Hanya saja, saat ini pihak Kejaksaan Agung sedang meningkatkan pengamanan terkait penanganan perkara besar.

"JAM Pidsus enggak apa kok. Enggak masalah. Enggak ada apa-apa kok. Biasa saja. Semua berjalan seperti biasa. (Peningkatan) pengamanan itu hal yang biasa kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak," kata Ketut.

Selasa Mencekam

Awalnya tak ada yang berbeda pada Selasa (21/5/2024) itu.

Bahkan hingga menjelang magrib, pejabat Pidsus Kejaksaan Agung masih sempat meladeni beberapa awak media terkait perkembangan kasus-kasus.

Kala itu, JAM Pidsus Febrie Adriansyah menjawab sejumlah pertanyaan didampingi Direktur Penyidikan hingga Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Senda gurau masih disisipkan di sela tanya-jawab, sehingga membuat suasana hangat. Sesekali mereka tertawa. Rileks, sama sekali tidak tegang.

Begitu wawancara selesai, mereka kembali masuk ke dalam gedung.

Namun, perlahan, sekira pukul 19.00 WIB, suasana berubah mencekam.

Sebagian petugas pengamanan tampak bergerak ke arah lapangan di depan Gedung Kartika.

Mereka kompak berujar bahwa ada drone yang baru saja melintas. Namun belum sempat diketahui identitas drone tersebut, sebab hanya beberapa detik.

Setelahnya, tim penembak drone disiagakan.

Dari pinggir lapangan dekat parkiran Gedung Utama, empat orang berbaju hitam tampak bersiaga, lengkap dengan alat penembak drone.

Tak berhenti di situ, rupanya beberapa petugas pengamanan dalam Kejaksaan Agung yang berjaga di gerbang belakang (Jalan Bulungan) sudah memakai rompi hitam.

Dua mobil Polisi Militer (PM) pun terparkir di depan gerbang sisi dalam, tak seperti hari-hari biasanya.

Pengamanan Kompleks Kejaksaan Agung pun dipertebal dengan tambahan personel dari berbagai kesatuan militer.

Kondisi Sandra Dewi usai sang suami, Harvey Moeis terjerat kasus korupsi
Kondisi Sandra Dewi usai sang suami, Harvey Moeis terjerat kasus korupsi (TikTok @seputarceritakita/TribunStyle.com)

Tampak beberapa di antara personel tambahan mengenakan pakaian dinas harian Marinir Angkatan Laut.

Kemudian sekira pukul 22.40 WIB, empat mobil hitam diduga Brimob melintas di depan gerbang Kejaksaan Agung Jalan Bulungan. Sepersekian detik mereka berhenti dan menyalakan strobo.

Kejadian ini serupa dengan semalam sebelumnya, Senin (20/5/2024).

Saat itu rombongan mobil pengurai massa (Raisa) Brimob lengkap dengan motor trailnya melintas di depan Kejaksaaan Agung sekira pukul 23.00 WIB.

Peristiwa itu sempat diabadikan dalam sebuah video yang memperlihatkan rombongan tersebut sempat berhenti di depan gerbang Kejaksaan Agung.

Namun pada malam itu, pengamanan masih belum dipertebal seperti Selasa (21/5/2024).

Pada Selasa (21/5/2024) begitu empat mobil diduga Brimob melintas, dua Mobil PM yang semula parkir di sisi dalam gerbang, langsung maju ke sisi luar gerbang.

Tambahan pengamanan juga tampak dikerahkan dari berbagai unsur, termasuk Polsek Kebayoran Baru.

Sebab mobilnya tampak terparkir pula di pinggir jalan depan gerbang Kejaksaan Agung.

Puluhan anggota tak berseragam juga tampak menyebar di sekitar di sekitar Jalan Bulungan pada malam itu.

Kabar tentang ketegangan di Kejaksaan Agung tersebut, saat ini menjadi isu yang tengah diperbincangkan masyarakat. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved