Ledakan di Pamulang

Tangisan Balita Usai Tertimpa Puing Gegerkan Warga Saat Ledakan di Pondok Cabe

Ledakan gas di Pondok Cabe bikin delapan rumah rusak. Saksi mata lihat balita sempat tertimpa puing sebelum akhirnya terselamatkan.

Warta Kota/Alfian Firmansyah
SAKSI MATA – Surdiyanta (60) saat diwawancarai Warta Kota di sekitar lokasi kejadian di Jalan Talas II RT 03/RW 01, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025). Ia adalah saksi mata kasus ledakan misterius yang menghancurkan beberapa rumah tersebut. 

TRIBUNBEKASI.COM, TANGERANG SELATAN – Suasana pagi di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, mendadak berubah mencekam.

Sekitar pukul 05.17 WIB, ledakan keras mengguncang Jalan Talas II RT 03/RW 01. Warga terperanjat, delapan rumah seketika porak-poranda.

Surdiyanta (60), salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, masih menyimpan jelas detik-detik menegangkan itu.

Dari rekaman CCTV yang sempat dilihatnya, dentuman dahsyat benar-benar terjadi tepat pukul 05.17 WIB.

“Dari rekaman CCTV yang saya lihat, terdengar jelas kalau dentuman itu pukul 05.17 WIB,” ujarnya saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (12/9/2025).

Baca juga: Prajurit TNI Aktif Kopda FH Terlibat Kasus Tewasnya Kacab Bank BUMN, ini Perannya

Baca juga: Orang Tua Syok Pergoki Anak Gadisnya tanpa Busana Bersama Pria di Indekos, Langsung Lapor Polisi

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Penipuan Rp 400 Juta, Diduga Libatkan Dirut BUMN

Balita Tertimpa Puing

Surdiyanta mengaku hatinya tercekat ketika melihat seorang anak kecil tertimpa reruntuhan rumah. Bocah berusia sekitar satu tahun itu awalnya diam saja, tubuhnya berdebu, seolah seperti boneka tak bernyawa.

“Di depan saya ada anak kecil seperti sudah boneka kena debu, dan saat itu tak ada tangisan apa pun. Begitu diangkat dari puing bangunan baru anak kecil itu menangis,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Tangisan balita itu justru membuat warga lega. “Saya bersyukur banget melihat anak kecil tersebut, karena bersyukur terselamatkan,” sambungnya.

Warga Saling Bantu

Pasca-ledakan, warga sekitar bahu-membahu menolong korban dan membersihkan puing. Tak hanya itu, solidaritas juga mengalir dari pejabat setempat.

“Sekarang RT, RW, lurah, hingga camat sudah saling membantu, bikin grup WhatsApp untuk donasi. Ada yang kasih makanan, minuman, sampai uang. Jumlahnya cukup besar, maaf tidak bisa saya sebutkan,” tutur Surdiyanta.

Meski bantuan dari masyarakat mulai berdatangan, warga yang rumahnya ambruk tetap berharap uluran tangan pemerintah.

“Kita namanya rakyat ya, sebisa mungkin berharap pemerintah juga bisa ikut membantu, apalagi yang rumahnya rusak berat,” ucap Surdiyanta menutup pembicaraan.

Ledakan yang diduga akibat akumulasi gas di ruang tertutup itu kini ditangani tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.

Namun bagi warga Pondok Cabe, terutama Surdiyanta, suara dentuman dan tangisan balita yang terlambat terdengar itu akan selalu terpatri dalam ingatan.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved