Bongkar Ijazah Palsu Ketua RW di Jakbar, Petugas PPSU Jembatan Lima Dapat Teror di Tengah Malam

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Zainal Arifin, membongkar dugaan ijazah palsu seorang ketua RW.

Keberanian Zainal Arifin membongkar dugaan ijazah palsu ini berbuntut panjang.

Zainal mendapat teror di tengah malam yang dilakukan oleh kerabat ketua RW tersebut. 

Zainal Arifin merupakan petugas PPSU Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Dia mengaku mendapat intimidasi sebanyak dua kali usai mengadukan dugaan ijazah palsu milik Ketua RW 05 berinisial MA.

Menurutnya, intimidasi itu didapat dia usai melayangkan laporan ke Sekretaris Kelurahan pada 20 Juli 2024.

"Saya diintimidasi. Rumah saya digedor-gedor sama anaknya," kata Zainal saat dihubungi, Minggu (28/7/2024).

"Itu tanggal 25 (Juli) pukul 01.33 WIB yang pertama, yang kedua pukul 01.43 WIB, gedor-gedor rumah saya selama dua kali," katanya.

Orang yang menggedor-gedor pintu tidak bisa bertemu Zainal. "Mungkin kalau ketemu saya, mungkin saya digebukin," imbuhnya.

Lantaran geram akan hal tersebut, Zainal pun berniat melaporkan MA ke jalur hukum.

10 Tahun

Zainal mengakui jika dirinya sudah berseteru dengan MA selama 10 tahun.

Zainal menganggap MA membencinya hingga berulang kali meminta Lurah Jembatan Lima untuk memecatnya dari PPSU.

"Saya mau diberhentiin dari PPSU. Selama 10 tahun saya digituin terus. Tiap ada perekrutan PPSU, lurah diintimidasi. Saya disuruh diberhentiin, sampai lurahnya sendiri yang ngomong ke saya," ungkap Zainal.

Menurutnya, semua itu bermula dari dirinya yang kerap mendukung rival MA saat pemilihan Ketua RW.