Pilkada 2024

Soal Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ketum Demokrat, AHY: Bagusnya Memang Ada Kompetisi yang Sehat

AHY memandang akan bagus jika ada kandidat lebih dari satu atau berapapun yang dibutuhkan rakyat ketimbang peluang kotak kosong.

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengomentari peluang kotak kosong di Pilkada Serentak 2024.  AHY memandang akan bagus jika ada kandidat lebih dari satu atau berapapun yang dibutuhkan rakyat ketimbang peluang kotak kosong. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengomentari peluang kotak kosong di Pilkada Serentak 2024. 

AHY memandang akan bagus jika ada kandidat lebih dari satu atau berapapun yang dibutuhkan rakyat ketimbang peluang kotak kosong.

"Bagusnya memang kompetisi itu kalau saya pribadi kompetisi yang sehat A lawan B. Koalisi A lawan koalisi B. Atau dua kandidat atau tiga kandidat, atau berapapun yang memang dikehendaki rakyat," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, terkait peluang kotak kosong, Kamis (15/8/2024) malam.

"Karena pada prinsipnya, yang punya kuasa dalam demokrasi dan politik di negeri kita, ya rakyat. Tetapi memang ada mekanisme partai politik, ada mekanisme persyaratan pilkada yang tadi saya sampaikan, mungkin pada sejumlah situasi, tidak bisa menghadirkan kompetisi yang tadi saya sampaikan. Akhirnya melawan kotak kosong," kata AHY lagi. 

BERITA VIDEO : RIDWAN KAMIL OGAH LAWAN KOTAK KOSONG DI PILKADA JAKARTA

AHY menilai syarat batas minimal mencalonkan sebagai konsekuensi yang mesti dihadapi oleh setiap kandidat.

"Jadi begini, kita belum tahu secara pasti mana saja daerah yang tidak ada lawannya begitu, kotak kosong. Memang sebetulnya ini juga merupakan realitas, konsekuensi dari sistem politik, sistem pemilu dan Pilkada yang kita anut. Ada presentase threshold yang harus dipenuhi 20 persen," tuturnya. 

AHY menyebut, jika bisa saja seseorang yang memiliki kapasitas mumpuni gagal maju lantaran sistem tersebut. 

Baca juga: Pengamat Sebut Demokrasi Jakarta Bakal Rusak Jika Ridwan Kamil Melawan Kotak Kosong di Pilkada 2024

Oleh sebab itu kata AHY, peluang suatu koalisi menghadapi kotak kosong pun terjadi.

"Memang demokrasi kita tidak sempurna juga. Artinya selalu membuka ruang, ya tadi ada yang sangat kuat, sangat dominan, ada yang tertinggal. Bahkan tidak mendapatkan tiket," ucap AHY. 

"Padahal mungkin seseorang dianggap punya kapasitas dan punya kepantasan untuk menjadi kandidat. Tapi realitasnya, ia tidak didukung oleh partai-partai politik yang cukup memenuhi threshold atau tidak bisa mencukupi persyaratan, tidak bisa memenuhi persyaratan, maju sebagai calon independen. Akhirnya terjadi kotak kosong," sambungnya. 

Lantas AHY menilai, jika ada baiknya setiap partai dapat menyajikan kompetisi yang sehat. 

Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Maju (KIM) memajukan sosok Ridwan Kamil alias RK sebagai bakal calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada Jakarta 2024 

Dengan majunya Ridwan Kamil, sejauh ini sudah ada tiga kandidat calon gubernur Jakarta.

BERITA VIDEO : KPU BANTAH ISU SENGAJA LOLOSKAN CALON INDEPENDEN AGAR KIM PLUS TAK LAWAN KOTAK KOSONG

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved