Pilkada Jakarta

Viral! NIK KTP Warga Jakarta Dicatut untuk Dukung Pasangan Dharma-Kun, Anak Anies Ikut Jadi Korban

Anies Baswedan mengatakan soal pencatutan identitas tersebut lewat akun media sosial X miliknya yaitu @aniesbaswedan.

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
akun X Anies Baswedan
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa nama anaknya juga dicatut dalam daftar pendukung calon independen pemilihan gubernur DKI Jakarta. Anies mengungkapkan hal ini lewat akun media sosial X miliknya yaitu @aniesbaswedan. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Sosok Anies Baswedan mengungkapkan nama anaknya menjadi salah satu korban pencatutan identitas dalam daftar pendukung calon independen pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan mengatakan soal pencatutan identitas tersebut lewat akun media sosial X miliknya yaitu @aniesbaswedan.

"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," tutur Anies Baswedan menanggapi adanya pencatutan identitas dalam daftar pendukung calon independen. 

Bukan cuma  Anies Baswedan saja, sejumlah besar warga DKI Jakarta mengeluhkan adanya dugaan pencatutan identitas sepihak, sebagai syarat dukungan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Dharma Pongrekun dan Kun Wardana lewat jalur independen atau perorangan. 

BERITA VIDEO : VERIFIKASI FAKTUAL KEDUA DHARMA-KUN BERAKHIR HARI INI, PENETAPAN PEMENUHAN SYARAT PEKAN DEPAN

Dugaan pencatutan identitas seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP secara sepihak itu viral di media sosial X. 

Mereka protes, karena tiba-tiba dinyatakan mendukung pasangan calon kepala daerah perseorangan yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana.

Warta Kota pun melihat sejumlah akun X warga Jakarta seperti @ayamdrempop.

Baca juga: PKS Buka Peluang Gabung KIM Plus Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Begini Respon PKB

Dalam cuitannya, ia merasa tak kenal dengan calon perseorangan tersebut. 

"Saya enggak tau ini siapa dan saya enggak pernah merasa daftarin dukungan saya ke orang ini," dikutip dari x pada Jumat (16/8/2024).

Selanjutnya Warta Kota pun mencoba hubungi Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya dan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Astri Megatari. 

 

Namun, keduanya hingga kini belum merespons perihal tersebut. 

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta meminta warga untuk melapor soal dugaan pencatutan identitas untuk syarat dukungan itu.

"Andaikata ada masyarakat merasa dicatut namanya, padahal tidak memberikan dukungan. Silakan melapor kepada Bawaslu DKI Jakarta," kata Koordinator Divisi Penangganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo, saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).

"Laporan resmi, pelapor datang ke Bawaslu DKI. Nanti petugas kami akan melayani," imbuhnya. 

(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved