Berita Bekasi

Umar Kei Buka Suara, Bantah Kelompoknya Dalangi Kerusuhan di Menara Kadin

Umar Kei menjelaskan saat berangkat ke gedung Kadin, ia ditemani sejumlah rekannya, istri, dan anaknya yang masih berusia 32 hari.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
Toko Maluku, Umar Kei saat ditemui di kediamannya kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis, 19 September 2024. 

TRIBUNBEKASI.COM, PONDOK GEDE — Tokoh Maluku, Umar Kei akhirnya buka suara perihal kronologi kerusuhan di menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat Jalan H. R. Rasuna Said Lantai 29 Kuningan, Jakarta Selatan.

Ditemui di kediamannya kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi pada Kamis, 19 September 2024, Umar Kei menegaskan kejadian yang sebenarnya berlangsung bahwa kelompoknya bukan menjadi dalang kericuhan atau kerusuhan pada Senin malam, 16 September 2024 tersebut.

Umar Kei mengatakan sebelum peristiwa tersebut terjadi, sekira pukul 22.00 WIB dirinya terlebih dahulu dihubungi Taufan Eko Nugroho Rotorasiko selaku adik ipar dari Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie lantaran terdapat sejumlah orang yang diduga berasal dari Maluku datang ke menara Kadin.

Selanjutnya Umar meminta Taufan untuk mengirim foto sejumlah orang dalam kelompok tersebut kepadanya guna mengetahui perawakannya.

“Foto-foto itu saya anggap adik-adik kami yang usia di bawah, saya bilang, perlukah saya ke sana? Taufan panggil saya itu, Ketum ku. Oh, dengan senang hati ketumku, akhirnya saya kesana (menara Kadin),” kata Umar Kei, Kamis, 19 September 2024.

Baca juga: Jawab Kebutuhan Kaum Muda, Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit dari Bahan Daur Ulang

Baca juga: Pelaku Pencabulan Siswi TK di Bekasi Ditangkap Polisi

Umar Kei menjelaskan saat berangkat ke gedung Kadin, ia ditemani sejumlah rekannya, istri, dan anaknya yang masih berusia 32 hari.

Sesampainya di menara Kadin, Umar Kei rupanya mengetahui kelompok yang diduga dari Maluku tersebut.

Lalu ia pun langsung menghampiri kelompok tersebut dan menilai kalau mereka adalah adik-adiknya atau rekan.

“Saat masuk, saya tanya ke (kelompok Maluku) kalian maunya apa? Ada apa yang kalian ingin? Mereka bilang, oh kami kerja outsorcing, karena kepengurusan baru (Kadin) kami mau dikeluarkan,” jelasnya.

Umar menuturkan setelah mengetahui kemauan dari kelompok Maluku tersebut, ia langsung menemui Taufan untuk menyampaikan maksud dan tujuan kelompok tersebut mendatangi Menara Kadin.

Mendengar pemaparan dari Umar, Taufan pun langsung menerima permintaan kelompok tersebut yang sebelumnya pekerjaan outsorching akan habis kontrak pada 2024 kembali diperpanjang hingga 2026.

“Saya sampaikan ke saudara-saudara  ku (kelompok Maluku) tidak usah ribut, yang tidak punya kepentingan pulang malam ini, kami semua pulang, kalian kerja seperti biasa, sudah selesai itu aja tugas kami,” tuturnya.

Baca juga: Petugas Gabungan Razia Lapas Karawang, Ditemukan Belasan Handphone dan Obeng

Baca juga: Pemkab Karawang Buka Layanan Vaksinasi Rabies Gratis, Catat Tanggal dan Lokasinya

Mulai Ricuh

Selama perbincangan perpanjang kontrak outsorching itu, Umar menyampaikan kalau di lokasi tersebut dihadiri Taufan dan Arif Rahman selaku Staf Khusus (Stafsus) Ketua Umum Kadin Periode 2022 - 2026, Arsjad Rasjid.

Hanya saja selama perbincangan perpanjangan kontrak outsorcing berlangsung, Arif dinilai Umar seakan tidak mendengarkan obrolan dan justru berkomunikasi dengan seseorang melalui sambungan telepon.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved