Kecelakaan di Tol Cipularang
Lokasi Kecelakaan Beruntun di Cipularang Turunan Panjang, Polisi Imbau Sopir Hati-hati di Jalur Itu
Adapun insiden kecelakaan beruntun itu terjadi di jalur menurun panjang dengan faktor-faktor yang memengaruhi kecelakaan.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, SEMANGGI --- Polisi mengungkap penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024).
Menurut Kabagops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin, penyebab kecelakaan beruntun tersebut akibat kombinasi berbagai faktor yang saling berkaitan.
Adapun insiden kecelakaan beruntun itu terjadi di jalur menurun panjang dengan faktor-faktor yang memengaruhi kecelakaan.
Antara lain manusia, kendaraan, kondisi jalan hingga lingkungan sekitar.
BERITA VIDEO : EVAKUASI SEJUMLAH ORANG KORBAN KECELAKAAN DI TOL CIPULARANG TERJEPIT DALAM KENDARAAN
Hal tersebut didapat usai memeriksa truk bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM) Hino.
"Kecelakaan ini adalah kombinasi dari berbagai faktor. Pengemudi mungkin tidak sepenuhnya memahami kontur jalan," ucapnya, Jumat (15/11/2024).
"Lalu kendaraan ditemukan melanggar aturan dan kondisi jalan yang licin karena hujan serta adanya perbaikan jalan," ucapnya lagi.
Baca juga: Mobil Hancur 80 Persen, Sekeluarga Asal Bekasi Luput dari Kecelakaan Maut, Ketua RT: Ini Keajaiban
Olah TKP telah dilakukan Korlantas Polri bersama dengan Polda Jawa Barat menggunakan peralatan standar canggih guna analisis kejadian itu.
Tak hanya itu saja, tim juga melakukan pemotretan dan membuat animasi untuk menggambarkan secara detail kecelakaan tersebut terjadi.
Langkah itu, ucap Aries, dilakukan guna perdalam analisis kecelakaan serta meningkatkan keselamatan lalu lintas pada masa yang akan datang.
“Jadi kita ketahui di titik kecelakaan itu, jalanannya menurun cukup panjang, sekitar 7 kilometer. Kami imbau pengemudi untuk menggunakan engine brake atau gigi rendah saat melintasi jalanan turunan,” kata dia.
“Fungsi pengereman yang dilakukan oleh mesin, bukan oleh rem service, akan lebih efektif dan mengurangi risiko overheat pada rem yang dapat menurunkan fungsi pengereman itu sendiri,” sambungnya.
Ia juga mengimbau agar pengemudi yang lewat jalur itu agar lebih hati-hati, terutama di titik kecelakaan di jalan turunan panjang.
Nasib sopir truk maut
Pihak kepolisian memulai penyelidikan kecelakaan beruntun di Tol Cipularang yang melibatkan belasan kendaraan dan mengakibatkan seorang remaja meninggal dunia dan 27 orang mengalami luka.
Dalam penyelidikan kasus kecelakaan beruntun di Tol Cipularang itu, pihak kepolisian bakal segera memeriksa sopir truk trailer pengangkut kardus yang diduga menjadi penyebab utama musibah tersebut.
Melansir Tribunnews.com dalam pantauan video yang diunggah akun @opposite6892, sopir truk trialer pengangkut kardus bernama Rouf yang diduga menjadi pemicu utama kecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini terlihat syok dan napasnya tersengal-sengal usai kejadian.
Usai mengalami kecelakaan beruntun di Tol Cipularang itu, Rouf terlihat duduk di rerumputan pinggir jalan tol dan bersandar di pagar pembatas jalan tol.
BERITA VIDEO : TRAUMA! INI IDENTITAS DAN NASIB SOPIR TRUK YANG DIDUGA JADI PEMICU PENYEBAB KECELAKAAN BERUNTUN DI TOL CIPULARANG
Ia terlihat lemah terkulai namun tidak ada luka-luka di anggota badannya. Saat diajak berbicara Rouf tidak bisa menjawab.
Ia yang mengenakan t shirt berkelir hitam dan rompi orange terus berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan napas sengal.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan saat kejadian Rouf tidak memindah posisi persneling pada truk tronton yang bermuatan kardus diduga menjadi pemicu utama kecelakaan.
Persneling truk berada dalam posisi tinggi padahal sedang melaju di jalan menurun.
Baca juga: Sempat Tak Diizinkan Kakaknya ke Bandung, Takdir Berkata Lain, Salsa Tewas Kecelakaan di Cipularang
"Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," ucap Aan.
Dengan demikian, sambung Aan, sopir diduga tak memaksimalkan penggunaan engine brake.
"Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," ujarnya.

Ternyata masih hidup
Sopir truk trailer pengangkut kardus yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ternyata masih hidup.
Polisi bakal segera memeriksa sopir yang diketahui bernama Rouf tersebut setelah kondisinya membaik.
"Ya nanti dia akan diperiksa secepatnya. Dan untuk interogasi dilakukan di Polres Purwakarta," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa(12/11/2024).
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah mengatakan kendaraan truk Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan Rouf datang dari arah Bandung menuju Jakarta.
Saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga kurang antisipasi menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan karena sedang terjadi antrean.
"Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga pengemudi kurang antisipasi selanjutnya menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena sedang terjadi antrean," ucapnya.
Rouf, sopir truk trailer flat bed kini sedang terbaring di rumah sakit.
"Sementara sopir dalam observasi dokter dan tadi pagi kami mendapatkan informasi (sopir) dalam keadaan sehat," kata Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi.
(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Diduga Dipicu Truk Mundur Tak Kuat Nanjak |
![]() |
---|
Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Berikut Hasil Penyelidikan Polisi |
![]() |
---|
Korlantas Polri Ungkap Hasil Olah TKP Tabrakan Beruntun di Km 92 Tol Cipularang |
![]() |
---|
Kondisi Jenazah Korban Tewas Tol Cipularang Bikin Keluarga Heran, Hanya Alami Luka Gores |
![]() |
---|
TRAUMA! Ini Identitas dan Nasib Sopir Truk Diduga Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.