Agus Buntung
Korban Rudapaksa Agus Buntung di NTB Sebanyak 13 Wanita, Tersangka Diduga Punya Mantra Sakti
Di satu sisi, Agus Buntung melalui ibunya tetap membantah bahwa dirinya diduga sebagai pelaku rudapaksa dan pelecehan seksual.
Soal Agus Buntung disebut punya mantra khusus sebelum melecehkan korbannya diungkap oleh Andre Safutra pendamping korban.
"Korban menoleh ke arah kanan. Setelah korban menoleh, korban mendengar pelaku membaca sebuah mantra. Kemudian (korban) melawan dengan membaca ayat kursi, beberapa kali korban membaca ayat kursi sembari melihat ke kanan, tidak melihat wajah (pelaku)," ungkap Andre.
Tak hanya itu, Agus Buntung juga mengancam korbannya jika berteriak maka mereka bakal dinikahkan oleh warga.
Tiap harinya, korban pelecehan yang dilakukan pria disabilitas berusia 21 tahun itu terus bertambah.

DPR imbau polisi tidak terburu-buru
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, menyoroti kasus viral yang menyeret pria disabilitas sebagai tersangka pelecehan seorang mahasiswi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia meminta pihak kepolisian tidak terburu-buru menyimpulkan perkara tersebut.
Sebab, ada perbedaan keterangan terkait kronologis kasus antara ibu tersangka dan polisi.
GAA, ibu dari IWAS, menyebut anaknya justru dibawa MA (terduga korban) ke sebuah homestay.
Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengungkapkan IWAS alias Agus Buntung yang awalnya mengajak korban ke homestay yang ada di Kota Mataram, tempat terjadinya dugaan pelecehan.
"Saya minta Polda NTB mengkaji dan melakukan pendalaman ulang terhadap kasus ini, jangan terburu-buru. Karena kalau diikuti perkembangannya, jadi ada banyak sekali ragam versi yang muncul terkait kasus ini, entah yang mana yang benar," kata dia kepada wartawan Rabu (4/12/2024).
"Nah polisi jangan sampai terpengaruh, harus punya hasil penyelidikan yang firm. Jangan hanya dari sebagian sisi saja,” imbuhnya.
Sahroni pun berharap kasus ini segera mendapat penyelesaian yang berkeadilan.
Apalagi, menurutnya kasus ini telah menyita banyak perhatian publik.
“Sekarang publik kan lagi bertanya-tanya, merasa banyak kejanggalan. Karenanya, polisi harus punya bukti-bukti dan rentetan kronologi yang lebih kuat. Biar penyelesaian kasus ini bisa berkeadilan sesuai fakta yang terjadi. Dan untuk mencapai itu, penyelidikan dan penetapan dalam kasus ini tidak boleh dilakukan secara gegabah,” ujar Sahroni.
Tengah Malam Datang ke RSCM, Kapolri Peluk Keluarga Driver Ojol yang Tewas Terlindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Istana Minta Maaf Atas Insiden Driver Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob, Imbau Polisi Berhati-hati |
![]() |
---|
Kapolri Minta Maaf Soal Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob, Perintahkan ini ke Kapolda Metro Jaya |
![]() |
---|
Sosok Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob, Baru Berusia 21 Tahun, Hendak Antar Pesanan Makanan |
![]() |
---|
Maia Estianty Syok Sopir Ojol Terlindas Rantis Brimob, "Ngenes Banget" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.