Imlek 2025

Kisah Yanto Tukang Bubur Jadi Biokong Klenteng di Karawang, 8 Tahun Mengabdi karena Dorongan Hati

Di tengah kesibukannya, Yanto menceritakan dirinya telah menjadi Biokong atau pengurus klenteng Kwan Tee Koen sejak tahun 2016.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Yanto (59), tukang bubur yang jadi Biokong Klenteng Kwan Tee Koen di Jalan Insinyur Juanda, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Yanto (59) terlihat sibuk mengarahkan orang yang tengah mengecat tembok area Klenteng Kwan Tee Koen di Jalan Insinyur Juanda, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

Dirinya juga turut sibuk menata lampion dan lilin besar di area dalam klenteng tersebut.

Ia juga menata sajian atau persembahan untuk para dewa dari umat.

Dengan penuh perhatian, dirinya juga membersihkan altar tempat para dewa di klenteng tersebut. Hal ini dilakukannya guna mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek 2576/2025 pada 29 Januari 2025.

Di tengah kesibukannya, Yanto menceritakan dirinya telah menjadi Biokong atau pengurus klenteng Kwan Tee Koen sejak tahun 2016.

Lelaki yang memiliki nama asli Lianto itu sebetulnya sejak kecil tinggal di Kedunggede, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Beton Tower Provider di Bekasi Ambruk Akibatkan Satu Pekerja Meninggal dan Enam Luka-luka

Baca juga: Suasana Kebun Binatang Ragunan saat Libur Isra Miraj, Antrean Kendaraannya sampai 1 Km

Akan tetapi saat beranjak dewasa dan menikah, ia tinggal di wilayah Karawang Jawa Barat.

Di Karawang, Lianto berjualan bubur ayam tepat di depan klenteng Kwan Tee Koen di kawasan Tuparev Karawang.

Saat itulah, dirinya ditawari untuk menjadi Biokong di klenteng tersebut.

Biokong Klenteng - 27 Jan
Yanto (59), tukang bubur yang jadi Biokong Klenteng Kwan Tee Koen di Jalan Insinyur Juanda, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

Sebab, Biokong sebelumnya mengundurkan diri.

"Saya ditawari pihak klenteng buat jadi Biokong, saya bilang mau izin keluarga termasuk orangtua ibu saya," katanya saat ditemui belum lama ini.

Dia akhirnya mendatangi ibunya untuk meminta izin.

Baca juga: Geger Penemuan Mayat di Mobil, Dua Hari Terparkir di SPBU Karawang

Baca juga: Ditpolairud Polda Metro Jaya Bakal Patroli dan Bongkar Pagar Laut di Perairan Teluk Jakarta

Belum sempat memberitahu itu, orangtuanya sudah becerita terlebih dahulu.

Ibunya menyampaikan bahwa dia mimpi kedatangan utusan dewa yang cantik dan rupawan meminta agar anaknya bisa mengabdi sebagai Biokong di klenteng.

Yanto mengaku terkejut, dan ibunya meminta agar mengabdi mengurus klenteng.

Dari situlah, awal mula perjalanan barunya.

Dia menyerahkan urusan usaha buburnya kepada anaknya, karena akan fokus mengurus dan mengabdi di klenteng.

"Karena ini bukan rutinitas begitu saja, harus fokus dalam sebuah pengabdian ini," ucapnya.

Baca juga: Libur Isra Miraj, Layanan Samsat di Kota/Kabupaten Bekasi-Karawang, 27 Januari 2025 Ini Tutup

Baca juga: Layanan SIM Keliling Kabupaten Bekasi, Senin Ini, 27 Januari 2025 Tutup, Libur Isra Miraj

Menurut Yanto, awalnya ia tak mematok gaji saat diminta menjadi Biokong.

Dia hanya meminta untuk urusan keluarganya dicukupkan dalam sehari-harinya agar bisa tenang dalam pengabdiannya.

Kini, gajinya terus mengalami peningkatan meski baginya pengabdian lebih penting dari materi.

Menurutnya, menjadi Biokong bukan hanya rutinitas.

Akan tetapi juga tanggungjawab yang menuntut pemahaman mendalam tentang nama-nama altar, dewa-dewi dan makna spiritual yang lebih luas.

Karena jika ada orang awam yang datang, dia harus bisa menjelaskannya, termasuk tentang sejarah, mukjizat dewa-dewi hingga tata cara sembahyang.

Baca juga: Layanan SIM Keliling Polres Karawang Senin Ini, 27 Januari 2025 Tutup, Libur Nasional Isra Miraj

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Senin 27 Januari 2024 Ini Tutup Sementara, Libur Nasional Isra Miraj

"Di sini kita kerja pengabdian, tempat ini mengajarkan kita menyayangi setiap mahluk dan belajar kebijaksanaan," katanya.

Di Bio Hiap Thian Kiong Kwan Tee Koen Karawang tuan rumahnya ialah Kwan Seng Tee Koen.

Lalu, ada delapan dewa-dewi, yakni Kwan Inn Poosat, Hian Tian Siang Tee, Tay Siang Lo Koen, Hian Taa Kong, Kwe Seng Ong dan Hok Tek Ceng Sin.

Klenteng itu tidak hanya dikunjungi warga lokal Karawang, akan tetapi datang dari luar daerah seperti Jakarta, Bekasi hingga Riau. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved