Imlek 2025
Masih Datang ke Klenteng saat Imlek, Ini Makna Tahun Baru China Bagi Mualaf Keturunan di Karawang
"Muslim mualaf masih datang ke klenteng. Sebenarnya masih ada, cuma setahu saya waktu Imlek kemarin dia tidak datang," kata Yanto.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Mualaf keturunan di Karawang, Jawa Barat masih datang ke klenteng tiap perayaan Imlek.
Menurut mereka perayaan Imlek itu merupakan tradisi kebudayaan dan warisan leluhur sehingga tetap ikut merayakan meskipun sudah pindah agama atau masuk Islam.
Bio Kong Yayasan Darma Prasada Maha Meta atau pengurus Klenteng Bio Kwan Tee Koen, Yanto, menyampaikan, tiap Imlek ada umat islam khususnya keturunan yang mualaf masih datang ke klenteng.
"Muslim mualaf masih datang ke klenteng. Sebenarnya masih ada, cuma setahu saya waktu Imlek kemarin dia tidak datang," kata Yanto saat diwawancara belum lama ini.
Baca juga: Betrand Peto Tajir Melintir Tiap Imlek? Uang Angpao yang Diterimanya Fantastis, Segini Jumlahnya
Yanto menjelaskan, ada enam orang muslim yang datang ke klenteng. Dua orang warga Cibitung, Kabupaten Bekasi dan empat orang warga Karawang.
Akan tetapi saat momen imlek hanya dua orang saja yang biasa datang ke klenteng. Selebihnya, mereka datang pada hari-hari biasa atau diluar momen perayaan Imlek.
"Ya itu yang datang pas imlek orang Cilamaya Karawang pakai jilbab. Untuk namanya bagiamana saya engga tahu, engga pernah tanya nama karena etika kita juga di sini," ucapnya.
Selain mempertahankan tradisi kebudayaan, alasan muslim itu datang ke klenteng karena ingin silaturahmi untuk mengingat leluhur. Karena mereka merupakan keturunan Chinese atau Tionghoa.
Bahkan, saat perayaan Imlek mereka turut ikut memasang dupa di Patung Dewa Kwan Kong atau Tuan Rumah.
"Datang pas imlek dia pasang dupa tapi di tuan rumah khususnya enggak keliling semua," katanya.

Dirinya juga berpendapat perayaan Imlek itu seperti perayaan 1 Muharam yang dilakukan umat Islam.
Artinya, perayaan Imlek itu bukan perayaan keagamaan meskipun di dalamnya ada momen beribadah yang diisi setiap masing-masing orangnya.
"Ya pemahanan kita sebagai keturunan cuma memperingati Imlek itu buat kita bersilaturahmi dengan keluarga seperti kayak di muslim 1 Muharam. Penampilan acara-acara saat imlek itu mengingat menjaga tradisi kebudayaan," jelasnya.
Di luar perayaan Imlek, kata Yanto, mereka datang ke klenteng untuk 'bertanya' atau Ciam Si. Bertanya tetang kehidupan dan nasihat untuk usaha mereka.
Ciam Si itu ialah tradisi ramalan peruntungan dan nasib dari masyarakat Tionghoa. Tradisi ini dilakukan dengan menggunakan bilah bambu yang diberi nomor dan syair kuno
Berstatus Single Parent, Sarwendah Dapat Angpao Saat Rayakan Imlek Bersama Keluarga |
![]() |
---|
Sarwendah Sebut Dalam Tradisi Imlek Dilarang Potong Rambut dan Keramas, Ini Maknanya |
![]() |
---|
Arus Lalu Lintas di Kawasan Wisata Puncak Bogor Ramai Lancar, Polisi Belum Berlakukan One Way |
![]() |
---|
Polrestro Jakarta Barat Siagakan 86 Personel Pasukan Cepat Antisipasi Kejadian Darurat Saat Imlek |
![]() |
---|
Betrand Peto Tajir Melintir Tiap Imlek? Uang Angpao yang Diterimanya Fantastis, Segini Jumlahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.