Aksi Demonstrasi

Tukin 5 Tahun Tak Dibayarkan, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Indonesia Emas 2045 Hanya Angan-angan

Tukin dosen ASN tidak dibayarkan sejak tahun 2020 karena kementerian terdahulu, Kemendikbud Ristek, tidak mengajukan anggaran ke Kemenkeu.

Editor: Ichwan Chasani
Tribunnews/Rahmat Nugraha
DEMO DOSEN ASN - Ratusan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendikti Saintek menggelar aksi demontrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, pada Senin (3/2/2025). Mereka menuntut pembayaran tunjangan kinerja (tukin) yang tak dibayarkan sejak tahun 2020. 

TRIBUNBEKASI.COM — Aksi demonstrasi biasanya dilakukan oleh para mahasiswa. Namun kali ini, ratusan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). 

Ratusan dosen yang datang dari sejumlah wilayah di Indonesia itu menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin) yang hingga kini belum juga dibayarkan.

Mereka merasa diperlakukan tak adil, karena tunjangan kinerja itu sudah sampai 5 tahun tak kunjung dibayarkan. 

Salah satu pendemo, dosen Institut Seni Budaya Indonesia Bandung bernama Imam dalam orasinya menyatakan bahwa tukin para dosen ASN itu tak kunjung dibayar, padahal pegawai Kemendikti Saintek telah mendapatkannya.

Imam pun menyebut, harapan Indonesia Emas 2045 hanya akan menjadi angan-angan. 

"Bapak ibu marilah kita lihat dosen di kementerian lain dapat tunjangan kinerja. Pegawai di Kemendikti Saintek dapat tunjangan kinerja," kata Imam saat berorasi di mobil komando. 

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Pagi Ini Turun Rp 3.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Baca juga: Wisata Murah Meriah ala Warga Tapos, Menikmati Senja di Tepi Setu Patinggi

"Tapi kita dosen ASN tidak dapat tunjangan kinerja. Halo bapak, ayolah jadi pemimpin yang pro kepada pegawainya, kepada dosen," harapannya. 

"Kita memimpikan Indonesia emas 2045. Tapi kalau dosennya diperlukan dengan tidak adil itu hanya angan-angan belaka," sambung Imam. 

Imam pun melanjutkan orasinya dengan menyatakan pasti pendidikan akan terus kalah.

Impian Indonesia emas hanya impian berganti menjadi Indonesia cemas. 

"Hidup dosen ASN, hidup pendidikan, hidup kaum intelektual," teriak Imam.

Dikutip dari Kompas.com, pemerintah memang akan mencairkan tunjangan kinerja (tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk tahun 2025. 

Baca juga: Pembunuh Pria yang Jarinya Terputus hingga Tewas di Bengkel, Ternyata Selingkuhan Istri Korban

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 3 Februari 2025 Ini

Namun dana tukin yang cair itu, tidak diberikan serta merta kepada semua dosen. 

"Ini (tukin) bukan otomatis, tetapi berdasarkan pada evaluasi kinerja. Diukur dulu kinerjanya dan dari kinerja itulah ditetapkan besaran tukin dan selisihnya terhadap tunjangan profesi. Ini adalah untuk PTN Satker dan PTN BLU yang belum memiliki remun," kata Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek Prof Togar M Simatupang, Jumat (31/1/2025). 

Prof Togar M Simatupang mengatakan, pihaknya akan berupaya mencukupkan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk memberikan tukin pada semua dosen ASN Kemendikti Saintek.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved