Berita Pendidikan

Keren, Mahasiswa KKN Unsika Sulap Sampah Plastik dan Oli Bekas Jadi Paving Blok

Proses pembuatan paving blok ini menggunakan bahan sampah plastik 50 persen, oli bekas 30 persen dan pasir 20 persen.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
SAMPAH PLASTIK/ Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menunjukkan paving blok menggunakan bahan sampah plastik dan oli bekas saat lokakarya sekaligus penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang II tahun akademik 2024/2025 di Aula Syekh Quro Unsika, Jumat (7/2/2025). Mereka mengharapkan inovasi itu dapat mengurangi sampah plastik di masyarakat. 

Farhan menyampaikan, kelompoknya mendapatkan penghargaan dari kampus, sebagai kategori KKN desa terbaik.

Penilaiannya mulai dari program kerja maupun produk yang dihasilkan selama kegiatan KKN tersebut.

Baca juga: Cek Detail Harga Emas Batangan Antam Beragam Ukuran di Bekasi, Jumat Ini Melorot Rp 10.000 Per Gram 

Baca juga: Tak Ada Indikasi Gangguan Jiwa, Polisi Nilai Sunardi Sehat Jasmani Rohani usai Habisi 2 Nyawa

"Kami juga bersyukur mendapatkan penghargaan kategori desa terbaik di Kecamatan Pedes," ujarnya.

Farhan berharap produk yang dihasilkan dengan disampaikan kepada masyarakat ini dapat berkelanjutan.

Tidak hanya saat ada momentum KKN saja, tetapi bisa terus diterapkan oleh kehidupan sehari-hari di masyarakat.

"Harapannya untuk paving blok sendiri karena kami bekerjasama dengan Bumdes, ini dapat menjadi solusi berkelanjutan. Tidak hanya saat ada momentum KKN saja tapi kami harap masyarakat sendiri dapat melanjutkan inovasi ini dan menjadi solusi khususnya masalah sampah plastik di lingkungannya," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsika, Dr. Dayat Hidayat mengapresiasi terhadap mahasiswa atas pengembangan inovasi ketika KKN di masyarakat.

Ia mengharaplan inovasi itu tentunya harus berkelanjutan penggunaanya oleh masyarakat.

Baca juga: Nikita Mirzani Akan Polisikan Reza Gladys Jika Tak Terbukti Lakukan Pemerasan?

Baca juga: Pencuri Spesialis Mobil Pikap Diringkus Polisi, Awalnya Dicurigai karena Sibuk Modifikasi

"Banyak ya, ada inovasi pembasmi hama tikus, ada juga paving blok pakai sampah plastik. Tentu itu pilihan bagaimana masyarakat atas inovasi yang dihasilkan mahasiswa," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal dalam setiap pelaksanaan KKN oleh mahasiswa. Mulai dari pengabdian masyarakat, interaksi sosial, hingga pengembangan ekonomi kemasyarakatan.

Pihaknya mengharapkan mahasiswa tidak hanya membantu membuatkan tapi bagiamana menggunakan hingga memasarkan. Sehingga pendidikan dan kesejahteraan meningkat.

"Banyak juga yang sudah bekerjasama dengan Bumdes, bahkan ada yang Bumdes-nya mati tidak berjalan dia bangkitkan kembali oleh mahasiswa," tandasnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved