Operasi Kesematan Jaya

Hasil Operasi Keselamatan Jaya 2025: Puluhan Ribu Pengendara Motor Ditemukan Tidak Pakai Helm

Sebagian besar pelanggaran Operasi Keselamatan Jaya dilakukan pengendara roda dua, dengan rincian tidak pakai helm SNI sebanyak 10.174 kasus.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Dokumentasi
OPERASI KESELAMATAN JAYA --- Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Bekasi melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Lapangan Promoter Polres Metro Bekasi, Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (10/2/2025). Operasi Keselamatan Jaya 2025 telah berakhir pada Minggu (23/2/2025) usai berlangsung selama dua pekan. 

TRIBUNBEKASI.COM, SEMANGGI --- Operasi Keselamatan Jaya 2025 telah berakhir pada Minggu (23/2/2025) usai berlangsung selama dua pekan.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pun mencatat ribuan pelanggaran lalu lintas sejak dimulai Operasi Keselamatan Jaya pada Senin (10/2/2025).

"Tilang ETLE Statis ada 12.141 kasus, tilang ETLE Mobile 16.860 kasus, lalu tilang manual 71 kasus, dan teguran 25.897 kasus," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya mengenai hasil Operasi Keselamatan Jaya, Rabu (26/2/2025).

Sebagian besar pelanggaran Operasi Keselamatan Jaya dilakukan pengendara roda dua, dengan rincian tidak pakai helm SNI sebanyak 10.174 kasus.

Lalu melawan arus sebanyak 7.576 kasus, pelanggaran marka jalan ada 1.594 kasus, tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) tidak sesuai ketentuan 2 kasus.

Sementara itu, untuk kendaraan roda empat, beberapa pelanggaran yang menonjol antara lain bus dengan klakson telolet 21 kasus.

Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya 2025 di Kabupaten Bekasi Sasar 11 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas

Kemudian kendaraan ODOL (Over Load Over Dimension) 60 kasus, menggunakan handphone saat berkendara 480 kasus, tidak pakai sabuk pengaman 8.462 kasus, dan penggunaan rotator/sirine/strobo tanpa izin 2 kasus.

Meski ada penindakan melalui tilang elektronik dan teguran langsung, Ade Ary menegaskan fokus utama operasi ini adalah edukasi dan keselamatan bersama di jalan raya.

"Operasi ini bukan hanya penindakan, tapi bagaimana kita semua bisa lebih peduli terhadap keselamatan berkendara. Setiap pelanggaran yang tercatat adalah kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kesadaran berlalu lintas," ujarnya.

Selain penindakan, Polda Metro Jaya gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Mulai dari edukasi melalui media cetak, elektronik, dan media sosial: 33.637 kali, pemasangan spanduk, leaflet, dan baliho di berbagai titik 42.865 kali.

Ada pula sosialisasi langsung ke perusahaan otobus, asosiasi truk, dan komunitas 44.326 kali, kegiatan safety riding/driving serta pemeriksaan kesehatan, alkohol, dan narkoba bagi pengemudi angkutan umum 14.605 kali.

"Kami ingin masyarakat sadar bahwa langkah-langkah yang kami ambil adalah demi kebaikan bersama. Dengan pencegahan dan edukasi, kita bisa menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman," pungkas Ade Ary.

(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31)


 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved