Kasus Korupsi Minyak Mentah

Ahok Siap Dipanggil Kejagung Terkait Kasus Korupsi di Pertamina yang Rugikan Negara Rp 193 Triliun

Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, buka suara terkait kasus mega korupsi Pertamina

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari
KASUS KORUPSI -- Mantan Komisari Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Gedung KPK di Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Kabar terbaru, Ahok mengaku siap memberi informasi terkait kasus korupsi di Pertamina yang tengah diusut Kejagung. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara terkait kasus mega korupsi di tubuh Pertamina yang saat tengah diselidiki Kejaksaan Agung (Kejagung).

Ahok mengaku sudah lama curiga terhadap gerak-gerik jajaran direksi Pertamina

Dia juga heran karena ada sejumlah orang yang punya track record kurang baik namun ditempatkan di menjadi direktur di anak perusahaan Pertamina

Sebagai catatan, Ahok merupakan Komisaris Utama Pertamina pada tahun 2019-2024.

Sedangkan kasus korupsi tata kelola minyak mentah yang tengah diselidiki Kejagung saat ini terjadi dalam rentan 2018-2023.

Belakangan, muncul kemungkinan nama Ahok dipanggil Kejaksaan Agung.

Mendengar hal tersebut, Ahok senang hati jika pemanggilan tersebut benar terjadi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan mengaku memiliki bukti rekaman dan notulen setiap rapat saat menjadi Komut Pertamina.

Rekaman tersebut tentu akan menjadi bukti bagaimana perusahaan migas terbesar di Indonesia tersebut bekerja.

Ahok sejak bekerja di Pertamina sudah curiga dengan gerak-gerik para Direksi Utama.

Ia juga heran, Petral yang dibubarkan karena berisi mafia justru kembali dijadikan Dirut.

"Petral (sarang mafia) dibubarkan, tapi kenapa orang Petral jadi Dirut Patra Niaga? Jangan tanya pada saya, Anda tanya Menteri BUMN dong," tegas Ahok dikutip dari kanal YouTube Narasi yang tayang Sabtu (1/3/2025).

"Saya curiga, ini ada permainan bekas satu Dirut PT Niaga dipecat. Saya tidak tahu, tapi diduga karena dia tidak mau menandatangani pengadaan aditif," terang Ahok.

Lebih lanjut, Ahok mengungkapkan akar masalah tentang blending Pertamax dengan Pertalite bermula dari pengadaan aditif.

Zat aditif disebutkan dalam pembelaan Pertamina tentang isu pengoplosan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved