Berita Bekasi

Bangun Rasa Persaudaraan, Wali Kota Bekasi dan Wakilnya Sumbang Gaji Pertama untuk Korban Banjir

Untuk itu, kata Tri Adhianto, ia bersama Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe menyumbangkan gaji pertama mereka untuk warga terdampak banjir. 

Editor: Dedy
Istimewa
BEKASI DIKEPUNG BANJIR -- - Kolase foto banjir di PGP dan Nusa Indah, Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025). Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebut banjir kali ini merupakan banjir siklus 5 tahun. Tri Adhianto juga menyampaikan musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Bekasi harus menjadi momentum kebersamaan dan gotong-royong untuk bangkit kembali.  

Aksi bersih sekolah yang sudah dilakukan sejak Rabu (5/3/2025) itu ditargetkan rampung pada Kamis (11/3/2025).

"Sementara ini kondisi baru 30 persen, kami baru bisa masukin beberapa barang ke ruangan dan sampai hari ini anak-anak masih kami minta tolong bantuannya untuk beres-beresin meja kursi kelas masing-masing," ucapnya.

Lala menuturkan meskipun adanya penundaan ujian, namun aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan secara daring dan bergantian waktu.

Selanjutnya perempuan yang ditemui mengenakan kacamata itu berharap kedepannya SMA Negeri 21 Bekasi dapat menggunakan gedung baru.

"Yang pertama sih ini kan kondisinya kami sewa (Gedung sekolah) dan InsyaaAllah tahun ini dari Provinsi Jawa Barat akan memberikan kami tanah beserta membangun gedungnya di kawasan bebas banjir. Insya Allah nanti kami akan pindah," pungkasnya.

Sementara seorang siswi kelas 12, Ziah, menyampaikan rasa sedih karena harus menunda jadwal ujian.

Terlebih ia juga sedih melihat kondisi sekolahnya dipenuhi lumpur.

Ia pun berharap banjir serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Sedih pasti karena ditunda ujiannya, harapannya ya biar tidak banjir lagi ya disini," singkat Ziah.

BANJIR KOTA BEKASI - Kondisi terkini di SMA Negeri 21 Bekasi, Jalan Muara Raya RT 06 RW 09, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Senin (10/3/2025). Para murid diberikan tanggung jawab membersihkan ruang kelasnya masing-masing dari kotoran lumpur imbas banjir.
BANJIR KOTA BEKASI - Kondisi terkini di SMA Negeri 21 Bekasi, Jalan Muara Raya RT 06 RW 09, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Senin (10/3/2025). Para murid diberikan tanggung jawab membersihkan ruang kelasnya masing-masing dari kotoran lumpur imbas banjir. (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Bangun rumah panggung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berubah pikiran tidak akan merelokasi rumah warga yang terdampak banjir di bantaran sungai, salah satunya perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kecamatan Jatiasih.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan, pihaknya justru akan mengikuti arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk membuat konsep rumah panggung untuk warga yang terdampak banjir.

“Tidak dilakukan relokasi, justru pak gubernur menyampaikan yuk bangun rumah yang ada di PGP tapi dengan ketinggian lebih dari 2,5 meter. Jadi rumahnya berbentuk panggung, bawah kosong aja, baru kemudian di atasnya untuk dihuni warga masyarakat,” kata Tri saat ditemui di kawasan gedung Pemkot Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/3/2025).

Tri menjelaskan selanjutnya ia dengan jajaran akan segera melakukan komunikasi dengan para warga yang terdampak tersebut terkait rencana pembangunan rumah panggung.

“Kan baru diputuskan mulai hari ini, mudah-mudahan kalau dalam situasi yang kita tenang, rumahnya sudah bersih, baru kita akan data dari rumah ke rumah,” ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved