Berita Bekasi

Jangan Sampai Timbulkan Penyakit, Pemkot Bekasi Imbau Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah Banjir

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi mengangkut 5.538,97 ton sampah pasca banjir.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
SAMPAH PASCA BANJIR --- Sampah pasca banjir di SMA Negeri 21 Bekasi, Jalan Muara Raya RT 06 RW 09, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi masih menumpuk begitu saja pada Senin (10/3/2025). 

Lalu untuk siswa yang mengikuti ujian dan dikabarkan kediamannya terdampak banjir bertambah dari 85 orang menjadi 130 dari keseluruhan 278.

Ratusan siswa yang terdampak banjir didominasi warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kota Bekasi yang kondisinya paling parah.

"Insyaallah, April tanggal 9 ujian akhir PSAJ jadinya ditunda, kalau kondisinya sudah aman dan lebih nyaman, ya mungkin di sini (SMA Neger 21 Bekasi) ujiannya, kalau belum ya nanti kami bicarakan lagi," kata Lala saat diwawancara di lokasi, Senin (10/3/2025).

Lala menjelaskan saat ini ia mengajak para siswa dari kelas 10, 11, dan 12 untuk kerja bakti membersihkan sekolah dari lumpur.

BANJIR KOTA BEKASI - Kondisi terkini di SMA Negeri 21 Bekasi, Jalan Muara Raya RT 06 RW 09, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Senin (10/3/2025). Para murid diberikan tanggung jawab membersihkan ruang kelasnya masing-masing dari kotoran lumpur imbas banjir.
BANJIR KOTA BEKASI - Kondisi terkini di SMA Negeri 21 Bekasi, Jalan Muara Raya RT 06 RW 09, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Senin (10/3/2025). Para murid diberikan tanggung jawab membersihkan ruang kelasnya masing-masing dari kotoran lumpur imbas banjir. (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Para siswa diberikan tanggung jawab membersihan ruang kelasnya masing-masing.

Aksi bersih sekolah yang sudah dilakukan sejak Rabu (5/3/2025) itu ditargetkan rampung pada Kamis (11/3/2025).

"Sementara ini kondisi baru 30 persen, kami baru bisa masukin beberapa barang ke ruangan dan sampai hari ini anak-anak masih kami minta tolong bantuannya untuk beres-beresin meja kursi kelas masing-masing," ucapnya.

Lala menuturkan meskipun adanya penundaan ujian, namun aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan secara daring dan bergantian waktu.

Selanjutnya perempuan yang ditemui mengenakan kacamata itu berharap kedepannya SMA Negeri 21 Bekasi dapat menggunakan gedung baru.

"Yang pertama sih ini kan kondisinya kami sewa (Gedung sekolah) dan InsyaaAllah tahun ini dari Provinsi Jawa Barat akan memberikan kami tanah beserta membangun gedungnya di kawasan bebas banjir. Insya Allah nanti kami akan pindah," pungkasnya.

Sementara seorang siswi kelas 12, Ziah, menyampaikan rasa sedih karena harus menunda jadwal ujian.

Terlebih ia juga sedih melihat kondisi sekolahnya dipenuhi lumpur.

Ia pun berharap banjir serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Sedih pasti karena ditunda ujiannya, harapannya ya biar tidak banjir lagi ya disini," singkat Ziah.

Bangun rumah panggung

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved