Insiden di Basilika Santo Petrus Vatikan, Seorang Pria Terobos Pengamanan & Teriak Mau Bertemu Paus

Seorang pria nekat memotong menerobos sistem pengamanan untuk mendekat ke peti jenazah Paus Fransiskus di Vatikan.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tangkapan layar YouTube EWTN/Instagram @giornalelavoce
KEKACAUAN DI VATIKAN -- Tangkapan layar YouTube EWTN yang diambil pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan Pemindahan jenazah Paus Fransiskus, yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, pada hari Rabu, 23 April 2025, dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu (23/4/2025), pagi. Insiden keamanan terjadi pada Kamis (24/4/2025) pagi waktu setempat, di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Dimana seorang pria tak dikenal nekat memotong antrean hingga menerobos sistem pengamanan dan berteriak keras menyatakan keinginannya untuk “melihat Paus.” 

Tangis Ribuan Umat Iringi Kepergian Paus Fransiskus

Dalam suasana penuh khidmat dan duka yang mendalam, sekitar 150.000 umat dari berbagai penjuru dunia telah memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, sejak hari Rabu hingga Jumat pagi waktu setempat.

Umat yang datang tiada henti hingga memenuhi seluruh area Basilika Santo Petrus tempat dimana tubuh kaku Paus Fransiskus disemayamkan.

Hal itu menandakan cinta dan rasa kehilangan umat terhadap sosok yang selama bertahun-tahun menjadi gembala rohani bagi Gereja Katolik sedunia.

Kabar ini disampaikan oleh Kantor Pers Tahta Suci dalam konferensi pers resminya, Jumat (25/4/2025) siang hari waktu setempat.

Dalam kesempatan yang sama, dijelaskan pula rangkaian kegiatan Kongregasi Umum keempat para Kardinal yang dilangsungkan di Aula Sinode Baru, Vatikan.

Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat

Lebih lanjut menjelang pemakaman Paus Fransiskus yang akan digelar di Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu (26/7/2025), pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran.

Menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

Tak terkecuali tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.

Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved