Inilah Perkiraan Gaji Paus Leo XIV Sebagai Pemimpin Gereja Katolik Dunia

TRIBUNBEKASI.COM - Vatikan telah mengumumkan terpilihnya Kardinal Robert Prevost asal Amerika Serikat (AS) sebagai Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik dunia.

Pengumuman disampaikan langsung oleh Kardinal Diakon senior dari balkon Basilika Santo Petrus setelah melalui dua hari sesi pemilihan paus atau konklaf oleh para kardinal.

Kardinal Robert Prevost menjadi warga negara Amerika Serikat pertama yang menduduki takhta kepausan dalam sejarah 2.000 tahun Gereja Katolik.

Sebagai Paus Leo XIV, ia akan memimpin sekitar 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Tugas utamanya meliputi kepemimpinan spiritual, doktrinal, dan administratif Gereja Katolik Roma.

Meskipun menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Leo XIV tidak menerima gaji tradisional.

Biaya hidup Paus sepenuhnya ditanggung oleh Vatikan melalui tunjangan dan uang saku yang mencakup kebutuhan seperti perumahan, makanan, perawatan medis, dan transportasi.

Sebagai informasi, Paus sebelumnya, Paus Fransiskus, pernah ditawarkan gaji sebesar 32.000 dolar AS per bulan, atau sekitar Rp 521 juta per bulan. Namun beliau menolaknya dan memilih untuk menyumbangkannya untuk kegiatan amal dan gereja sebagai wujud kesederhanaan.

Diperkirakan, gaji Paus Leo XIV tidak berbeda jauh dari gaji pendahulunya yakni sekitar Rp 521 juta per bulan

Dari Mana Pemasukan Vatikan ?

Berdasarkan informasi dari Michigan Journal of Economics, sebagian besar gaji dan anggaran kebutuhan paus berasal dari Peter’s Pence, yaitu sumbangan tahunan dari umat Katolik di seluruh dunia yang dikumpulkan dan disalurkan ke Takhta Suci.

Peter’s Pence memungkinkan Paus untuk mendanai berbagai kegiatan amal dan operasional, termasuk bantuan untuk negara-negara yang terdampak konflik, kemiskinan, atau bencana.

Setiap tahunnya, Peter’s Pence dapat menghasilkan sekitar 27 juta dolar AS atau sekitar Rp 445 miliar. 

Sumbangan terbesar datang dari umat Katolik di Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.

Meski laporan keuangan Vatikan tidak selalu diumumkan ke publik secara rinci, data dari CIA World Factbook memperkirakan bahwa pada tahun 2013, pendapatan Vatikan mencapai 315 juta dolar AS atau Rp5.1 triliun, sedangkan pengeluarannya sekitar 348 juta dolar AS atau Rp 5,7 triliun.