Pemusnahan Amunisi TNI

Pengakuan Warga Garut, Bantu Tentara Buka Selongsong Bekas Amunisi Dibayar Rp 150 Ribu

Sembilan warga sipil yang tewas di lokasi pemusnahan amunisi TNI di Garut, ternyata dipekerjakan dalam proses pemusnahan tersebut.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com
LEDAKAN AMUNISI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyapa sejumlah anak-anak dan keluarga korban ledakan bom di Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Selasa (13/5/2025). Dirinya menjamin seluruh biasa pendidikan anak-anak korban hingga meraih gelar sarjana. 

TRIBUNBEKASI.COM, GARUT - Pemusnahan amunisi tak layak pakai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang.

Sembilan di antaranya merupakan warga sipil di sekitar lokasi peledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Sembilan warga tersebut menjadi buruh dalam proses peledakan yang dilakukan oleh aparat TNI AD.

Hal itu terungkap dalam wawancara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan seorang warga.

Dalam tayangan Live Facebook wartawan Tribun Jabar, Dedi menanyakan soal aktivitas warga di tempat tersebut.

Orang nomor satu di Jawa Barat itu berbincang dengan Agus Setiawan, saudara dari salah satu korban ledakan saat mengunjungi rumah duka di Kampung Cimerak, Desa Sagara.

"Kami jadi buruh pak, buruh buka selongsong, per hari dibayar Rp 150 ribu," ujar Agus kepada KDM.

Ia menuturkan dalam proses pemusnahan amunisi itu warga biasanya bekerja sampai belasan hari, tergantung dari datangnya barang yang akan dimusnahkan.

Agus menjelaskan bahwa selain dari upah tersebut, dirinya juga biasa menjual rongsokan dari sisa-sisa pemusnahan amunisi.

"Kadang Rp 50 ribu kadang Rp 100 ribu, ada iya (pengepulnya)," ucap Agus.

Sesepuh atau orang yang dipercaya bahkan dibayar sampai Rp 200 ribu per hari.

Dedi Mulyadi menyebut dirinya akan menanggung biaya hidup anak-anak dari korban dari mulai pendidikannya bahkan hingga kuliah.

"Untuk anak-anaknya yang belum menikah, itu menjadi tanggung jawab gubernur. Mereka pendidikannya, kehidupan sehari-harinya, biar nanti kami yang mengambil alih tanggung jawab itu," ujar Dedi kepada awak media.

Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyalurkan santunan sebesar Rp 50 juta kepada setiap keluarga korban. 

Dana tersebut diperuntukkan bagi biaya pemulasaraan jenazah.

Halaman
1234
Sumber: TribunJabar.id
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved