Pemusnahan Amunisi TNI

Pengakuan Warga Garut, Bantu Tentara Buka Selongsong Bekas Amunisi Dibayar Rp 150 Ribu

Sembilan warga sipil yang tewas di lokasi pemusnahan amunisi TNI di Garut, ternyata dipekerjakan dalam proses pemusnahan tersebut.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com
LEDAKAN AMUNISI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyapa sejumlah anak-anak dan keluarga korban ledakan bom di Pamengpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Selasa (13/5/2025). Dirinya menjamin seluruh biasa pendidikan anak-anak korban hingga meraih gelar sarjana. 

Ajas mengungkapkan bahwa dirinya sudah bekerja sedari 2017 sebagai pekerja proyek pemusnahan senjata yang sudah tidak layak pakai. 

Mereka biasanya bekerja atas pesanan dan kerap berpindah-pindah lokasi bahkan hingga keluar kota. 

Sekali proyek pemusnahan amunisi biasanya tukang dibayar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. 

Pun proyek tersebut tidak bisa setiap hari didapat. Biasanya dalam sebulan mereka hanya bisa mendapatkan 12 panggilan pengerjaan proyek pemusnahan senjata.

Dilaporkan 13 orang tewas dalam pemusnahan amunisi TNI yang sudah tidak terpakai. 

Dari 13 korban tewas, 4 orang merupakan anggota TNI dan 9 warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ada 3 sumur yang disiapkan untuk memusnahkan amunisi.

Namun tiba-tiba saat amunisi disusun rapi ke dalam sumur dikabarkan tiba-tiba saja meledak hingga menewaskan 13 orang.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

 

Sumber: TribunJabar.id
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved