Kasus Penganiayaan

Kesal Kiriman Barang Telat Diantar, Oknum TNI Diduga Aniaya Sopir Travel di Cilodong Depok

Oknum TNI terduga pelaku penganiayaan ini diketahui mengirim barang dari Bandung menuju Kota Depok melalui jasa travel

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dedy
Tribunnews.com
ILUSTRASI PENGANIAYAAN --- Seorang sopir travel menjadi korban penganiayaan diduga oleh oknum TNI di area terbatas militer, wilayah Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, PANCORAN MAS --- Seorang sopir travel menjadi korban penganiayaan diduga oleh oknum TNI di area terbatas militer, wilayah Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025).

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso menjelaskan, aksi penganiayaan yang diduga dilakukan oknum TNI terhadap sopir travel tersebut dipicu lantaran barang yang dikirim telat datang.

Oknum TNI terduga pelaku penganiayaan ini diketahui mengirim barang dari Bandung menuju Kota Depok melalui jasa travel yang dikemudikan oleh sopir travel.

“Kronologisnya kalau dari info awalnya kita dapat bahwa ada pelanggan begitu yang mengirimkan barang melalui travel, travel yang berupa mobil dari Jawa Barat menuju ke wilayah Depok,” kata Bambang di Mapolres Metro Depok, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Kesal Ditegur Parkir Sembarangan, Tiga Oknum TNI Keroyok Petugas Sekuriti dan Dua Jukir di Depok 

“Namun dalam perjalanannya pengemudi travel ini lebih mendahulukan mengantar penumpang dibanding mengantar barang titipan sehingga ada timbul kekecewaan dari pelanggan yang mengirimkan barang melalui travel tersebut,” sambungnya.

Saat ini, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah pelaku benar-benar oknum TNI atau tidak.

Meski demikian, Bambang membenarkan tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan berada di asrama TNI wilayah Cilodong.

“(Paket tertuju) Ada seseorang di asrama Cilodong,” ujarnya.

Korban sendiri sudah membuat laporan ke Polres Metro Depok tak lama setelah peristiwa penganiayaan tersebut terjadi.

Saat ini, pihak kepolisian masih mengambil keterangan dari para saksi. Meski demikian, hal tersebut terkendala karena korban tinggal di wilayah Pandeglang, Banten.

“Kalau dilihat dari memar, mungkin tangan kosong,” pungkasnya.

(Sumber : TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy/m38)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp

 

Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved