Iran vs Israel
Israel Dinilai Pengecut, Tak Sanggup Perang Jangka Panjang dan Minta Bantu AS
Penilaian bahwa Israel pengecut itu dilontarkan oleh mantan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Iran (2012 - 2016) Dian Wirengjurit.
TRIBUNBEKASI.COM — Israel dinilai sebagai negara pengecut dalam konteks peperangan melawan Republik Islam Iran, baru-baru ini.
Penilaian bahwa Israel pengecut itu dilontarkan oleh mantan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Iran (2012 - 2016) Dian Wirengjurit.
Dian Wirengjurit menyampaikan hal itu dalam Forum Diskusi Denpasar 12 Edisi Ke-236 bertajuk "Senjata Nuklir atau Pergantian Rezim? Perkembangan Perang Israel-Iran" yang disiarkan di kanal Youtube Forum Diskusi Denpasar 12 pada Rabu (25/6/2025).
Dian Wirengjurit bahkan menyebut Israel telah gagal dalam peperangan tersebut sehingga harus meminta bantuan Amerika dalam perang tersebut.
Bagi Dian Wirengjurit, aliansi antara Israel dan Amerika adalah aliansi militer yang nyata.
Sedangkan Republik Islam Iran, menurutnya tidak memiliki aliansi dengan negara mana pun, kecuali membantu proksi-proksinya seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Baca juga: Buntut Demo Ricuh di Kemenpora, 1 Polisi Luka Bakar, 20 Mahasiswa Diamankan, 6 Orang jadi Tersangka
Baca juga: Disperkimtan Optimalkan Aplikasi SIPATUH untuk Atasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Bekasi
Lebih jauh Dian Wirengjurit menilai bahwa permintaan bantuan Israel kepada Amerika untuk turun tangan dalam peperangan tersebut bukanlah sesuatu yang adil.
Karena Israel terbukti kewalahan jika berhadapan sendirian dengan Iran.
"Ini bukan sesuatu yang fair. Kalau Israel sudah kelabakan sama Iran, itu kan menunjukkan kalau apple to apple Israel kelabakan. Tapi sekarang induknya yang dikerahkan untuk membantu menyerang," ungkap Dian Wirengjurit.
"Buat saya ini adalah tindakan pengecut. Suatu tindakan yang hanya dilakukan oleh pengecut yang tidak bisa menghadapi, akhirnya minta bantuan bosnya yang lebih besar, lebih kuat, lebih digdaya," ucapnya.
Menurut data, kata Dian, dari sisi ketahanan energi, negara Israel tidak akan mampu berperang dalam jangka panjang.
Padahal peperangan itu membutuhkan energi luar biasa dalam mengerahkan senjata.
Baca juga: Tawuran Antarkelompok di Bekasi Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Buru Para Pelakunya
Baca juga: Ratusan Personel US Navy, dan US Marine Corps Gelar Latgab dengan TNI AL di Perairan Laut Jawa
Dalam konteks dengan Iran, lanjut Dian, Israel banyak menggunakan serangan udara yang membutuhkan pasokan bahan bakar minyak.
Oleh karena itu, kata Dian, Amerika mengerahkan 30 pesawat tanker membantu memasok bahan bakar ke Israel.
Karena menurutnya tidak mungkin pesawat bisa mampu menjangkau 2.000 Km bolak-balik tanpa bahan bakar minyak yang cukup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.