Kasus Polisi Dibunuh Atasannya
Curhat Wanita Muda asal Jambi yang Terbelit Kasus Pembunuhan Brigadir Polisi oleh Atasannya di NTB
Kasus pembunuhan polisi oleh polisi yang mencoreng Polri bermula dari acara senang-senang bersama wanita panggilan di di Gili Trawangan, NTB.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Polisi pun melakukan penyelidikan dan akhirnya menetapkan tiga tersangka, yakni Kompol Made Yogi, Ipda Haris Chandra, dan Misri.
Misri yang dibayar Rp 10 juta per malam oleh Yogi itu merasa stres karena terseret dalam kasus pembunuhan itu.
Misri lalu menghubungi ibunya yang tinggal di Jambi sambil menangis.
Sempat Pamit
Sebelumnya, Misri sempat menelepon ibunya saat hendak pergi ke Lombok untuk menemani Yogi.
Saat itu, Misri berkata kepada ibunya terkait permintaan Kompol Yogi yang minta ditemani ke Lombok.
"Sebelum kejadian, dia pamit, 'Ma, aku mau nemani orang ini ke Lombok,' terus saya jawab, 'Ya hati-hati saja'," kata Ibu Misri, inisial Lt.
Bahkan Misri berjanji akan memberikan uang hasil menemani seseorang itu untuk biaya sekolah adik-adiknya.
"Sekembalinya dari Lombok, dia akan mengirimkan uang untuk biaya pendidikan adiknya yang akan masuk kuliah serta adiknya yang bungsu untuk masuk TK," ujar Lt.
Tak lama setelah itu, kabar terkait pembunuhan Brigadir Nurhadi mulai mencuat ke publik.
Misri pun kembali menelepon ibunya sambil menangis.
"Waktu itu dia telepon sambil nangis, dia bilang, 'Ma, kok ayuk (Misri) tertuduh, padahal ayuk gak tau sama sekali, ayuk bantu orang ini, ayuk bantu orang kok ayuk tertuduh'," ungkapnya.
Setelah itu, sang ibu sudah tidak bisa lagi menghubungi Misri.
Telepon itu bahkan jadi percakapan terakhir ia dan putrinya yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Lama tak mendapat kabar dari Misri, sang ibu kemudian ditelepon oleh seseorang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/MIsri-Puspita-Sari-dan-Briggadir-Nurhadi.jpg)