Demo Ojol

Ratusan Driver Ojol Gelar Unjuk Rasa, Hindari Jalan Merdeka Selatan

Dengan slogan 'Dari Ojol, Oleh Ojol, Untuk Ojol', URC menekankan bahwa pergerakan mereka adalah suara asli dari bawah. 

Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
OJOL DEMO --- Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC) melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC) melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

Pantauan Wartakotalive.com dilokasi pukul 15.45 WIB, para ojol ini terlihat mengenakan jaket komunitas dan atribut khas ojol. 

Terlihat dilokasi, para ojol ini membawa bendera serta poster tuntutan. 

Kemudian, diantara peserta aksi nampak juga aparat kepolisian yang berjaga.

Lebih lanjut, di Jalan Merdeka Selatan Gambir, Jakarta Pusat, tersisa setengah lajur yang bisa dilewati pengendara lalu lintas karena terblokade aksi unjuk rasa ojol. 

Walau hanya diambil setengah jalan, puluhan polisi dan beberapa satpol PP tetap berjaga di jalan tersebut untuk mengurai kepadatan lalu lintas. 

Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol dan Taksi Online Geruduk Kantor Bupati Karawang, Berikut Sejumlah Tuntutannya

Bus Transjakarta, mobil, hingga motor terlihat memenuhi ruas jalan yang tersisa.

Meski tidak ada kemacetan, arus lalu lintas tidak begitu lancar. Laju pengendara hanya sekitar 20 kilometer per jam.

Sebagai informasi, Aksi ini menyuarakan Tiga Tuntutan Rakyat Aspal (Tritura URC) sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakpastian hukum dan narasi sepihak yang dianggap merugikan para pengemudi ojol.

Jenderal Lapangan URC Bergerak, Achsanul Solihin atau yang akrab disapa Bang Batman, menegaskan aksi ini murni lahir dari keresahan di lapangan.

Dirinya menegaskan ojol bukanlah buruh, tetapi mitra mandiri.

Sehingga, keberadaan ojol jangan dikaitkan dengan agenda politik tertentu.

"Ini bukan agenda politik atau pesanan pihak tertentu. Sudah cukup kami diam, sekarang kami bicara," tegas Achsanul dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa (15/7/2025).

Dengan slogan 'Dari Ojol, Oleh Ojol, Untuk Ojol', URC menekankan bahwa pergerakan mereka adalah suara asli dari bawah. 

"Kami akan terus berjuang hingga pemerintah benar-benar mendengar aspirasi kami," tambahnya.

Dalam aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Kamis (17/7/2025), para ojol URC yang berasal dari berbagai wilayah Jabodetabek akan melakukan konvoi sebelum berakhir dengan pembacaan pernyataan sikap di kawasan Patung Kuda.

Dalam kesempatan tersebut, para ojol katanya akan menyampaikan tiga tuntutan utama. antara lain yakni pertama, Penolakan Status sebagai Buruh/Pekerja

URC menolak klasifikasi pengemudi ojol sebagai buruh atau karyawan.

Mereka ingin tetap diakui sebagai mitra mandiri yang memiliki fleksibilitas kerja tanpa target mengikat.

Kedua, Penolakan Isu Pemotongan 10 persen URC membantah adanya usulan perubahan skema potongan pendapatan menjadi 10 persen.

"Kami tidak pernah meminta potongan 10 persen. Skema 20 persen yang sudah berjalan bisa diterima, asal tidak dijadikan alat framing oleh pihak tertentu," tegas Achsanul.

Ketiga, Permintaan Perppu Khusus Ojol

URC mendesak Presiden RI mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) khusus ojol untuk memberikan kepastian hukum dan menghentikan tumpang tindih kebijakan antar-lembaga.

(Sumber : Wartakoraluve.com, Alfian Firmansyah/m32)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

 

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved