Siswa Dianiaya
Kamis Besok Polisi Gelar Perkara Kasus Kekerasan Siswa di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas
Ia menegaskan, sekolah memegang teguh tidak adanya toleransi terhadap segala bentuk tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, maupun emosional.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ananda Mitra Industri Deltamas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi menegaskan tidak ada tindakan 'bullying' di lingkungannya.
Kepala SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, Abdul Rokib, menegaskan, kejadian kekerasan atau bullying yang dialami siswanya itu bukan kejadian berulang-ulang.
"Tidak ada pembiaran perundungan atau bullying karena tidak ada kejadian berulang di sekolah," kata Abdul saat ditemui Tribun Bekasi pada Selasa (29/7/2025).
Ia menjelaskan, usai peristiwa itu sekolah telah melaksanakan investigasi berdasarkan bukti dan saksi dari riwayat keseharian masing-masing siswa.
Baca juga: KPAD Kota Bekasi Sebut Pihak SDN Pondok Gede Bisa Dipidana Jika Terjadi Pembiaran Kasus Bullying
Hasilnya, sekolah menemukan bahwa kejadian tersebut adalah perkelahian yang terjadi antara siswa dengan siswa secara pribadi.
"Jadi tidak ada pembiaran perundungan karena sekolah selama 7 tahun berbagai macam seminar psikolog anak, anti bullying rutin tersampaikan dengan baik kepada seluruh siswa/i SMK Ananda Mitra Industri Deltamas," imbuhnya.
Ia menegaskan, sekolah memegang teguh tidak adanya toleransi terhadap segala bentuk tindakan kekerasan, baik fisik, psikis, maupun emosional.
Setiap dugaan kekerasan ditanggapi dengan serius oleh sekolah. Sehingga kedua siswa yang bersangkutan bukan lagi siswa SMK Ananda Mitra Indusri Deltamas saat ini.
"Kami menyatakan dan menindak tegas mengeluarkan siswa yang melakukan pelanggaran berat," katanya.
Polres Metro Bekasi tengah menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dialami oleh siswa berinisial R (16) oleh temannya di SMK Ananda Mitra Industri Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra menjelaskan, penyelidikan dilakukan setelah polisi menerima laporan resmi dari keluarga korban dengan nomor: STTLP/B/2585/VII/2025/Polres Metro Bekasi/Polda Metro Jaya.
Pihaknya telah memeriksa sejumlah pihak untuk dimintai keterangan, termasuk korban R, saksi ibu korban KS, dan saksi kakak korban AM.
"Sudah kami lakukan pemeriksaan, saksi, dari pihak sekolah, korban maupun terlapor," kata Agta saat dikonfirmasi pada Rabu (30/7/2025).
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan korban dan para saksi, peristiwa bermula ketika korban dan seorang temannya bermain gim di dalam kelas saat guru mata pelajaran tidak hadir.
Saat mereka asyik berkumpul menonton gim, terlapor datang dan secara tiba-tiba memukul kepala korban dengan buku.
Begini Ungkapan Kekesalan Gerald Vanenburg Saat Timnas Indonesia U-23 Tertinggal 1-0 Atas Vietnam |
![]() |
---|
Suporter Asal Depok dan Bogor Optimis Timnas Indonesia U-23 Juara Piala AFF 2025, Skor 2-0 Atau 2-1 |
![]() |
---|
Buat Modal Nikah, Pria di Bekasi 'Jual' Kekasihnya ke Lelaki Hidung Belang Sampai Belasan Kali |
![]() |
---|
Polda Bakal Rilis Kasus Diplomat Tewas, Ada Barang Bukti Alat Kontrasepsi |
![]() |
---|
25 Ribu Warteg di Jabodetabek Tutup, Pedagang Makin Menjerit dengan Adanya Raperda KTR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.