Seorang Pendaki Tewas di Gunung yang Dikeramatkan Suku Dayak

Seorang pendaki tewas tersambar petir di Gunung Bawang Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (2/8/2025) dini hari.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
INSIDEN GUNUNG BAWANG - Kolase foto saat Tim SAR Gabungan mengevakuasi 6 dari 7 pendaki yang tersesat di Gunung Bawang, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Minggu 3 Agustus 2025. Naasnya, satu pendaki bernama Alponso Buncung dilaporkan meninggal dunia akibat tersambar petir. 

TRIBUNBEKASI, BENGKAYANG - Seorang pendaki tewas akibat tersambar petir di Gunung Bawang, Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (2/8/2025) pagi.

Korban meninggal adalah Alponso Buncung, warga Ketapang yang tercatat sebagai mahasiswa di sebuah kampus di Pontianak, Kalbar.

Alponso Buncung dan rekan-rekannya tersambar petir saat berkemah di jalur menuju puncak. Alponso tewas sementara 6 pendaki lainnya selamat, namun beberapa di antaranya menderita luka bakar akibat sambaran petir.

Gunung Bawang merupakan pegunungan semanjang kurang lebih 18 km dan mencakup 4 kecamatan yakni Lembah Bawang, Lumar, Sungai Betung, dan Bengkayang. Keempat kecamatan ini seluruhnya berada di wilayah Kabupaten Bengkayang.

Gunung Bawang memiliki empat puncak runcing yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. Puncak tertingginya bernama Puncak Bawang Raya setinggi 1.490 mdpl. 

Gunung Bawang adalah salah satu gunung yang dikeramatkan oleh Suku Dayak.

Baca juga: Perjalanan Ida Dayak, Bertahun-tahun Jual Minyak Urut, Sejak 2020 Praktik Pengobatan dan Viral

Seorang warga di kaki Gunung Bawang, Anggu Perman mengatakan, para korban telah dievakuasi oleh warga dan aparat Polsek Sungai Betung.

"Semua sudah ditemukan Sabtu malam sekitar jam 23.00. Satu orang meninggal dunia, enam orang selamat," ujar Anggu Perman, kepada TribunPontianak.co.id, Minggu (3/8/2025) pagi.

Kapolsek Sungai Betung Ipda Maulana mengatakan ketujuh pendaki memulai pendakian pada Jumat (1/8/2025) pagi.

Rombongan terdiri atas enam laki-laki dan satu perempuan. Mereka lebih dahulu mengisi buku tamu di Desa Sengkabang.

"Hari Jumat, ada 7 orang ingin mendaki, mereka mengisi buku tamu dirumah ketua RT," ungkap Ipda Maulana, kepada Tribunpontianak.co.id, Minggu (3/8/2025).

Mereka lalu melakukan pendakian dan tiba di puncak pukul 20.00 WIB. "Mereka lalu mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan," ujarnya.

Ipda Maulana menjelaskan, pada Sabtu pag5, cuaca di puncak Gunung Bawang diterpa angin kencang. Tak lama kemudian hujan deras mengguyur kawasan puncak Gunung Bawang.

"Sekitar pukul 06.00 pagi rombongan pendaki yang ada di dalam tenda tiba-tiba terjadi angin kuat, kencang, hujan pun deras," katanya.

Cuaca semakin buruk saat petir mulai menyambar. Tujuh pendaki berlindung di tenda-tenda yang mereka dirikan.

"Tidak lama kemudian menyusul sambaran petir, berikutnya 7 pendaki itu tersambar petir, di antaranya menyambar satu tenda yang di dalamnya ada Alfon," katanya.

Akibatnya Alfon meninggal dunia dan empat rekannya mengalami luka bakar.

Tiga pendaki kemudian turun untuk mencari bantuan. Namun dalam perjalanan mereka justru tersesat. 

"Jadi dari tiga teman itu salah satunya Fadila mencoba cari bantuan mau turun ke bawah menuju ke Sengkabang. Kemudian mendapat informasi dari temannya melalui pesan suara WhatsApp bahwa tiga pendaki yang ingin mencari bantuan itu malah tersesat," ungkapnya. 

Para pendaki akhirnya bisa menghubungi warga Sengkabang untuk minta bantuan. Warga dan polisi kemudian mengevakuasi para pendaki.

Salah satu di antaranya, Jailani terpaksa ditandu untuk turun dari gunung lantaran tak mampu berjalan.

Seedangkan lima pendaki lainnya yang selamat adalah Ega, Fadhilah Anugrah, Agil, Ali, dan Yolen.

Gunung Bawang adalah gunung yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang, salah satu wilayah administratif di Provinsi Kalimantan Barat, yang dikenal dengan kekayaan alam, budaya Dayak, dan letaknya yang strategis di perbatasan dengan Sarawak, Malaysia.

Gunung Bawang memiliki nilai spiritual tinggi bagi masyarakat adat Dayak dan dikenal karena bentuknya yang berlapis seperti bawang.

Gunung Bawang adalah salah satu gunung yang dikeramatkan oleh Suku Dayak.

Gunung ini berbentuk pegunungan dan memanjang 18 Km mencakup 4 kecamatan di Kabupaten Bengkayang yakni Lembah Bawang, Lumar, Sungai Betung, dan Bengkayang. 

Gunung Bawang memiliki empat puncak runcing yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 Mdpl. 

Puncak tertingginya bernama Puncak Bawang Raya dengan tinggi mencapai 1.490 Mdpl. 

Puncak Gunung Bawang berada di perbatasan Desa Tiga Berkat, Kecamatan Lumar dengan Desa Saka Taru, Kecamatan Lembah Bawang.

Gunung Bawang berjarak 184 Km berkendara dari Pontianak. Rute yang ditempuh adalah Pontianak-Bengkayang-Suka Bangun.

Gunung Bawang merupakan salah satu gunung favorit bagi pendaki di Kalimantan.

Waktu tempuh pendakian untuk mencapai puncak yang cukup singkat yaitu sekitar 7 hingga 8 jam.

Terdapat tiga jalur pendakian menuju puncak Gunung Bawang. Namun jalur termudah dan umum digunakan yaitu melalui Desa Suka Bangun, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang.

Asal-usul & Mitos

Dinamakan Gunung Bawang dikarenakan bentuknya berlapis hingga 7 lapis seperti bawang. 

Gunung Bawang memiliki cerita yang berkaitan erat dengan Suku Dayak Bengkayang, Suku Dayak Kanayatn dan Suku Dayak Lara. 

Gunung ini merupakan daerah yang dikeramatkan bagi Suku Dayak Bengkayan. 

Karena mitosnya dari tempat tersebut asal mula Suku Dayak Bengkayan. 

Kisah bermula dari Jubata (dewa suku Dayak) yang turun ke dunia dan menempati Gunung Bawang. 

Nama-nama Jubata yang menghuni gunung ini yakni Jubata Lupo, Jubata Barabatn Ampor, Jubata Siru dan Jubata Sulujatn Maniamas dll. 

Seiring berjalannya waktu hingga jadilah Gunung Bawang sebagai tempat yang terhormat bagi para Duku Dayak tersebut.

Ritual adat sering dilakukan di kaki gunung sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved