Cucu 9 Naga Sulut Tewas Dikeroyok, Identitas Sang Pacar Diburu Netizen

Kematian cucu 9 naga Sulut akibat dikeroyok sejumlah orang, menyita perhatian warganet.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Ferdi Guhuhuku/Tribun Manado
RUMAH DUKA - Suasana rumah duka almarhum Alberto Benedict Joel Tanos (18). Joel Tanos menjadi korban pembunuhan. 

TRIBUNBEKASI.COM, MANADO -- Kematian Alberto Benedict Joel Tanos atau Joel Alberto akibat dikeroyok sejumlah orang, menyita perhatian warganet.

Joel Alberto merupakan pewaris perusahaan PT Marga Dwita Guna, perusahaan konstruksi berskala nasional yang bermarkas di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Pemuda 18 tah4n yang tergolong crazy rich Manado ini dikabarkan jadi korban pengeroyokan ketika memergoki pacarnya sedang mabuk bersama sejumlah pria.

Joel Alberto adalah cucu pendiri PT Marga Dwita Guna yang menggarap proyek-proyek penting di Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia.

Selain jadi pengusaha sukses, sang kakek juga memiliki pengaruh besar sehingga digolongkan sebagai 9 naga Sulut. Istilah 9 naga ini merujuk pada naga yang digambarkan sebagai mahluk yang sangat kuat dan tak terkalahkan. 

Joel Alberto adalah anak tunggal dari pasangan Nando Tanos dan Estee Anastasia Londa. Dia meninggal setelah mengalami tindak kekerasan serius di wilayah Kelurahan Karombasan, Manado, Senin, 4 Agustus 2025.

Kronologinya, Joel datang ke rumah kekasihnya di Kelurahan Karombasan Utara. Namun sang kekasih tidak ada di rumah.

Joel kemudian bertemu Sweetly Loloang (19), yang menginformasikan bahwa kekasih Joel sedang berada di kawasan Jalan Sion, Kelurahan Sario Utara.

Bersama dua temannya, Stef Mandey (17) dan Lionel Rumagit (17), Joel langsung bergerak menuju sebuah rumah di Jalan Sion.

Begitu tiba di lokasi yang dimaksud, Joel melihat kekasihnya tengah berpesta minuman keras bersama beberapa pria. Di antaranya adalah AMR alias Abdul (29) dan ES alias Ervan (27).

Kesal dan terpicu rasa cemburu, Joel mendobrak pintu rumah dan memaksa masuk. Hal ini memicu suasana menjadi panas.

AMR bereaksi dengan keras dalam pertengkaran verbal. Sedangkan ES kemudian melakukan tindakan fatal.

ES alias Ervan Siging (27) kemudian memukul Joel.

Bahkan Ervan Siging menusuk korban di tiga titik, yaitu dada sebelah kiri, pinggul kiri, dan bagian depan leher" hingga korban roboh dengan luka parah.

Para saksi segera mencoba melerai dan membawa Joel keluar rumah untuk mendapatkan pertolongan.

Namun AMR mengejar dan memukul korban.

Joel yang sudah lemah akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara Karombasan.

Setibanya di sana, pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Sosok pacar Joel Alberto

Hingga kini, belum ada informasi resmi dari pihak keluarga atau kepolisian yang menyebutkan nama asli maupun akun media sosial pacar Joel.

Meski identitasnya menjadi perbincangan hangat di media sosial dan kolom komentar, sumber resmi belum membuka informasi tersebut.

Beberapa akun Instagram yang beredar disebut-sebut sebagai milik sang gadis, namun akun-akun tersebut belum dikonfirmasi dan bahkan ditolak oleh pemiliknya.

Pihak kepolisian menjelaskan bahwa identitas sang perempuan sudah diketahui dan sedang diperiksa sebagai saksi kunci, namun sengaja tidak dipublikasikan demi menghormati hak privasi dan menghindari perundungan digital.

Karena latar belakang sosial ekonomi keluarga yang kuat, tragedi ini menjadi sorotan tidak hanya karena isu kriminal, tetapi juga karena soal hak dan perlindungan korban.

Bahkan sejumlah tokoh publik seperti eks Gubernur Sulut dan pejabat daerah sempat datang melayat ke rumah duka di Komplek Perumahan New Royal Kawanua, Kecamatan Mapanget, Manado.

Ungkapan duka mengalir deras di media sosial: hashtag seperti #JusticeForJoel atau RIPJoel digunakan ribuan orang di Instagram, TikTok, dan Facebook.

Baca juga: Sosok Wanita Bernama Vara Muncul Dalam Kematian Diplomat Kemenlu Arya Daru, Ada Hubungan Apa?

Banyak yang menuntut agar hukum ditegakkan, agar kasus ini diproses secara adil dan transparan Surabaya Inside.

Kepribadian Joel Alberto

Joel juga cucu dari pemilik PT Marga Dwita Guna perusahaan konstruksi besar berskala nasional yang punya proyek penting di Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia.

Di masyarakat Manado, keluarga Tanos dikenal sebagai bagian dari elite berpengaruh yang disebut dengan julukan “9 Naga Sulut”.

Status sosial keluarga ini membuat insiden yang menimpa Joel menjadi pusat perhatian publik.

Keluarga dan kerabat menggambarkan Joel sebagai remaja yang penuh semangat, humoris, dan kerap membantu sesama.

"Alberto anak yang baik, kami para kerabatnya sangat merasa kehilangan," ujar Jeni, salah satu anggota keluarga yang merasa terpukul atas kepergian pemuda itu.

Joel bukan hanya mewarisi nama besar keluarga, tetapi juga dianggap penerus bisnis keluarga.

Rencana studi ke luar negeri dan keinginan untuk belajar lebih banyak digantung sebagai harapan di masa depan.

Tragedi ini pun dianggap sebagai kehilangan bukan hanya bagi keluarga, tapi juga bagi Sulawesi Utara secara lebih luas.

Dalam waktu beberapa jam setelah kejadian, Polresta Manado bersama Polda Sulut berhasil menangkap kedua tersangka, AMR dan ES, di masing-masing rumah mereka di Kelurahan Sario Kota Baru Surabaya.

Keduanya kini resmi ditahan dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta Pasal 351 ayat (3) KUHP mengenai penganiayaan yang menyebabkan kematian Surabaya Inside.

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved