Trump Akrab dengan Presiden Suriah, Bikin Israel Ketar-Ketir Soal Gunung Hermon

Ringkasan Berita:

• Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa di Gedung Putih, pertemuan bersejarah sejak 1946.
• Kedekatan keduanya memicu kecemasan Israel terkait posisi strategis Gunung Hermon yang dikuasai IDF.
• Israel khawatir Trump memaksakan kesepakatan baru yang dapat melemahkan pertahanan wilayah utara.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Hangatnya hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa memicu kecemasan baru di Israel.

Pertemuan keduanya berlangsung di Gedung Putih pada Senin 10 November 2025 dan menjadi momen bersejarah bagi Suriah.

Al Sharaa menjadi presiden Suriah pertama yang menjejakkan kaki di Gedung Putih sejak negara itu merdeka pada 1946.

Dalam pertemuan tersebut, Trump tak henti melontarkan pujian. Ia menggambarkan Al Sharaa sebagai sosok keras dari lingkungan keras, yang menurut Trump patut dikagumi.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membuat Suriah berhasil, karena itu bagian dari Timur Tengah," ujar Trump, dikutip dari media internasional.

Baca juga: Trump Kirim Surat ke Presiden Israel, Minta Benjamin Netanyahu Diampuni Penuh

Baca juga: Misteri PNS Hilang, Ternyata Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Ciliwung Cipayung

Baca juga: Kabar Gembira, Kuota Haji Bekasi Tahun 2026 Bertambah, Waktu Tunggu Turun hingga 4 Tahun

Ia bahkan sempat bercanda mengenai jumlah istri Al Sharaa sambil memberikan parfum dari lini Trump Fragrances miliknya.

Dalam rekaman video, Trump tampak menyemprotkan parfum itu ke tubuhnya lalu menyerahkan satu botol lainnya kepada Al Sharaa.

"Ini wewangian terbaik, dan satunya untuk istrimu," kata Trump sambil tersenyum.

Candaan soal istri yang dilontarkan Trump membuat suasana semakin cair.

Saat ditanya berapa jumlah istrinya, Al Sharaa membalas dengan balik bertanya, dan Trump menjawab sambil tertawa, "Saat ini, satu."

Israel Ketar Ketir Soal Gunung Hermon

Hangatnya hubungan kedua pemimpin itu menimbulkan kegelisahan tersendiri bagi Israel.
Tel Aviv mengkhawatirkan klaimnya terhadap Gunung Hermon, wilayah strategis di sisi Suriah yang saat ini dikuasai militer Israel atau IDF.

Gunung Hermon selama ini menjadi titik vital untuk memantau pergerakan di Dataran Tinggi Golan, termasuk rute penyelundupan senjata dari Suriah ke Lebanon untuk Hizbullah.

Sejak tumbangnya pemerintahan Bashar Assad tahun lalu, Israel merombak dua pos terdepannya di wilayah itu, yaitu Metzuda dan Keter Hermon.

Para pejabat keamanan Israel bahkan meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mempertahankan puncak Hermon Suriah karena dianggap sangat penting bagi pertahanan.