Tentara Muda di NTT Tewas Dianiaya Senior, Pelaku Lebih dari 4 Orang

Penyidik TNI AD mengantungi 20 nama pelaku penganiayaan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
POS-KUPANG.COM/HO-PATRICK
USUNG JENAZAH - Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025) yang diusung beberapa anggota TNI AD. 

TRIBUNBEKASI.COM, KUPANG -- Seorang tentara muda di Nusa Tenggara Timur (NTT), Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menjadi korban penganiayaan hingga tewas.

Prada Lucky Chepril diduga dianiaya hingga di luar batas oleh sejumlah seniornya.

Kejadian ini membuat Serma Christian Namo, ayah Prada Lucky Chepril, yang juga seorang tentara, menjadi sangat marah. 

Kasus ini mendapat perhatian serius dari pimpinan TNI Angkatan Darat.

Informasi, penyidik TNI AD telah mengantungi daftar nama para penganiaya Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas.

Mereka ternyata tak cuma empat orang, tapi mencapai 20 orang.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo adalah anggota Yonif Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM). Dia meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para seniornya.

Sebelum menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 6 Agustus 2025 di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Prada Lucky sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Ia dirawat sejak Senin  (4/8/2025) malam setelah kondisi fisiknya menurun drastis akibat tindakan kekerasan.

Informasi ini terungkap dalam sebuah laporan intelijen resmi yang ditujukan kepada Asisten Intelijen (Asintel) Kasdam IX/Udayana, sebagaimana dilansir dari Pos-Kupang.com pada Jumat (8/8/2025). 

Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa telah terjadi pemukulan terhadap Prada Lucky oleh 20 orang senior di satuannya.

Hasil pemeriksaan internal oleh Staf Intel Yonif 834/WM mengelompokkan pelaku ke dalam dua kategori:

  • Pelaku pemukulan menggunakan selang: 17 orang
  • Pelaku pemukulan menggunakan tangan kosong: 4 orang (beberapa nama tercatat di dua kategori)

Identitas Para Pelaku Pemukulan

Berikut ini adalah daftar nama prajurit yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo:

Pemukulan Menggunakan Selang:

  • Letda Inf Thariq Singajuru
  • Sertu Rivaldo Kase
  • Sertu Andre Manoklory
  • Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
  • Serda Mario Gomang
  • Pratu Vian Ili
  • Pratu Rivaldi
  • Pratu Rofinus Sale
  • Pratu Piter
  • Pratu Jamal
  • Pratu Ariyanto
  • Pratu Emanuel
  • Pratu Abner Yetersen
  • Pratu Petrus Nong Brian Semi
  • Pratu Emanuel Nibrot Laubura
  • Pratu Firdaus

Pemukulan Menggunakan Tangan Kosong:

  • Pratu Petrus Nong Brian Semi
  • Pratu Ahmad Adha
  • Pratu Emiliano De Araojo
  • Pratu Aprianto Rede Raja

Dari total 20 nama itu, ada yang terlibat dalam kedua bentuk kekerasan. Salah satunya, Pratu Petrus Nong Brian Semi yang tercatat dalam kedua kategori.

Komisi I DPR Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota Komisi I DPR RI dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Gavriel Putranto Novanto meminta Panglima TNI agar menerapkan hukum paling berat untuk terduga pelaku atas meninggalnya meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo. 

“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum Prada Lucky, khususnya kepada ayah beliau, Serma Christian Namo, yang juga merupakan anggota TNI aktif. Tragedi ini adalah tamparan keras bagi institusi militer dan keadilan harus ditegakkan tanpa kompromi,” ujar Gavriel, Kamis (7/8/2025), melansir dari Pos Kupang.

Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, Gavriel menekankan bahwa tindakan kekerasan dalam tubuh militer adalah praktik yang tidak dapat ditoleransi, terlebih ketika berujung pada hilangnya nyawa seorang prajurit muda yang baru saja mengabdikan diri kepada negara.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Penganiayaan oleh Senior di NTT, Prajurit TNI Prada Lucky Tak Terselamatkan

“Tidak ada alasan, tidak ada pembenaran atas kekerasan. Bila terbukti bersalah, para pelaku harus dihukum berat sesuai hukum militer dan hukum pidana umum. Institusi TNI harus menjadi pelindung rakyat, bukan tempat praktik kekerasan antar sesama prajurit,” tegas legislator Fraksi Partai Golkar tersebut.

Gavriel juga mengapresiasi dan mendukung penuh langkah cepat Pangdam IX/Udayana dan jajaran Kodam dalam menangani kasus ini, serta meminta agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan akuntabel, agar kepercayaan publik terhadap institusi TNI tetap terjaga.

Sebagai wakil rakyat dari NTT, Gavriel menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan siap membawa persoalan ini ke forum resmi di DPR RI. 

Ia juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan prajurit muda di satuan militer untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Segera saya akan bahas kasus ini dengan Pak Menhan dan Pak Panglima TNI pada masa sidang Agustus ini. Ini bukan sekadar kasus kekerasan, ini adalah soal martabat, keadilan, dan nyawa anak bangsa yang tidak boleh hilang sia-sia,” tegasnya lagi.

Sebelumnya, seorang prajurit muda TNI AD, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), meninggal dunia setelah  mendapatkan perawat intensif di RSUD Aeramo.

Dia dinyatakan meninggal dunia, Rabu (6/8/2025) 

Penyebab kematian Prada Lucky diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh rekannya saat bertugas di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari Prada Lucky saat pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit. 

Ia datang ke RSUD Aeramo dalam kondisi sadar, Sabtu (2/8/2025).

Dalam keadaan lemah, dia diduga sempat mengaku kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan oleh sesama prajurit.

Dugaan itu semakin kuat dengan pengakuan warga yang membantu proses pemulasaraan jasad Prada Lucky

Menurutnya, tubuh Prada Lucky dipenuhi luka lebam, luka sayatan, hingga bekas sundutan rokok, terutama di punggung, lengan, dan kaki.

Foto-foto luka pada jenazahnya bahkan telah beredar di kalangan internal.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved