Berita Bekasi

Khawatir Ditagih Royalti, PO Bus di Bekasi ini Tidak Lagi Memutar Musik 

Tercatat ada 200-an bus milik PO Primajasa di Terminal Bekasi yang kini tidak lagi memutar lagu.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
ROYALTI MUSIK - Kondisi sejumlah unit dari Perusahaan Otobus (PO) bernama Primajasa di Terminal Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (20/8/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR — Puluhan bus yang dioperasikan Perusahaan Otobus (PO) Primajasa dan tengah menunggu penumpang di Terminal Induk Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, kini tidak lagi memutar lagu atau musik.

Pengendali Lapangan Komandan Regu PO Primajasa Terminal Bekasi Kota, Regis (30) mengatakan larangan memutar lagu itu diinformasikan kepada para sopir dan kondektur karena khawatir mereka merugi ditagih royalti.

"Kami ada kekhawatiran terkait royalti. Kami takut merugikan perusahaan dan pencipta lagu, jadi antisipasinya kami tidak menyetel musik," kata Regis, Rabu (20/8/2025) sore.

Regis mengetahui betapa sensitifnya polemik royalti lagu, khususnya musik Indonesia saat ini.

Tercatat ada 200-an bus milik PO Primajasa di Terminal Bekasi yang kini tidak lagi memutar lagu.

Walhasil para penumpang tidak lagi ditemani lagu dan musik Indonesia selama perjalanan, maupun selama bus itu berada di terminal.

Baca juga: Koperasi Merah Putih di Karawang Diminta Tak Hanya Fokus Simpan Pinjam

Baca juga: United E-Motor Raih Penghargaan Motor Listrik di Ajang Indonesia Automotive Awards 2025

Baca juga: Warga jadi Saksi JPO Jalan Ahmad Yani Bekasi Tidak Aman, Lantai Kropos dan Atap Longgar 

Baca juga: Kepala Sekolah Rakyat di Bekasi Pastikan Tidak Ada Guru Resign Meskipun Jauh dari Keluarga

"(Suara alam dan kicau burung) pun tidak disetel," jelas Regis.

Regis menuturkan pihaknya akan kembali memutarkan lagu jika persoalan royalti lagu sudah mendapatkan solusi.

"Sampai isu royalti ini benar-benar clear 100 persen, baru kita akan bisa kembali normal lagi menyetel musik," tuturnya.

Sementara seorang kondektur PO Primajasa, Sansan (28) mengungkapkan memutar lagu kerap menjadi 'Obat' penghilang kantuk, khususnya bagi sopir dan profesinya selama perjalanan.

Namun karena tidak bisa lagi memutar musik, Sansan mengaku akan mencari solusi atau aktivitas penghilang kantuk dengan mengobrol bersama sopir.

"Paling ya sering berkomunikasi lah antara sopir sama kondektur, banyak ngobrol," pungkas Sansan. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved