TRIBUNBEKASI.COM, CIBITUNG — Seorang pria di Cibitung, Kabupaten Bekasi menghembuskan nafas terakhir usai dikeroyok sekelompok orang di Kampung Utan Rt. 003/025, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi beberapa pekan lalu.
Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan bahwa aksi penyerangan tersebut bermula ketika korban tengah bermain kartu bersama rekan-rekannya di lokasi kejadian.
"Saat korban sedang bermain kartu dengan temannya, tiba tiba datang pelaku bersama kelompoknya, mendatangi lokasi korban dan langsung melakukan penyerangan," kata Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, Jumat (3/2/2023).
Saat kejadian itu, ada dua orang yang mengalami luka-luka, yaitu masing-masing bernama Dwi Andrian dan Joe Satriani.
Sementara itu, korban atas nama Dwi Andrian yang mengalami luka parah di bagian punggung belakang tidak berhasil diselamatkan.
BERITA VIDEO: DIRINGKUS POLISI, BEGINI WAJAH PENGEROYOK REMAJA YANG CARI KUCING DI BEKASI
"Untuk korban ada dua, yang satu meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit dan yang satu saat ini masih dalam perawatan di RS," katanya.
Atas kejadian itu, Polres Metro Bekasi langsung menindaklanjuti peristiwa itu.
Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi diamankan 8 orang yang sempat terlibat dalam penyerangan itu, dua diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Cabinindo Putra Butuh Tenaga Painting Leader
Baca juga: Anjlok Rp 13.000 Per Gram, Segini Harga Emas Batangan Antam di Bekasi hari Jumat Ini, Cek Rinciannya
"Diamankan sebanyak 8 orang itu kami amankan dan yang 6 statusnya saksi karena mereka tidak melakukan langsung, jadi mereka yang membonceng dan yang dua ini melakukan kegiatan itu (penyerangan). Makannya saat ini pelaku ada dua orang jadi tersangka," katanya.
Rencana Tawuran
Sebelum aksi pengeroyokan terjadi, berdasarkan pemeriksaan polisi dan pengakuan para pelaku, mereka memang sempat berkeinginan untuk melakukan aksi tawuran.
Ajakan tawuran ini pun dikirim melalui sosial media.
"Mereka sebelumnya janjian melalui WA, untuk bertemu tapi ternyata tidak sesuai waktu dan lokasinya sehingga korban kembali ke tempatnya. Pada saat kumpul dan bermain itu mereka langsung diserang oleh pelaku," kata Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
Pengakuan para pelaku menurut Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, memang hanya sekedar mencari jati diri dan mencari musuh untuk diajak tawuran.
Baca juga: Ini Profesi Wowon, Pelaku Pembunuhan Berantai, Sebelum Menipu Belasan TKW
Baca juga: Kritik STY, Thomas Doll Nilai Tampil Reguler di Liga 1, Lebih Baik dari TC Jangka Panjang
Mereka pun juga dibekali senjata tajam yang dipesan melalui online.