Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Stasiun Manggarai tak Pernah Luntur jadi Jalur Vital Sejak Dibangun Tahun 1873

Penulis: Desy Selviany
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Denah Stasiun Manggarai yang terus dimodernisasi sejak dibangun tahun 1873

Pada tahun-tahun awal setelah diresmikan, Stasiun Manggarai berperan sebagai sentral pengiriman komoditas pertanian dan perkebunan dari Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

Komoditas yang dibawa meliputi, karet, teh, buah-buahan, rempah-rempah, dan hasil bumi lainnya. Selain itu, Stasiun Manggarai juga menjadi tempat transit angkutan pos seperti telegram dan surat.

Sebenarnya pada waktu peresmian masih jauh dari selesai, karena sang arsitek, Van Gendt merancang tiang peron berbahan baja.

Baca juga: Batu Sejarah Era Kesultanan Banten ke-17 Ditemukan di Bekasi, Diyakini Sebagai Alat Melumat Tebu

Namun karena Perang Dunia I bergejolak, pasokan baja dari eropa tidak datang sehingga digunakan kayu jati sebagai pengganti tiang peron.

Bertepatan ulang tahun ke-50 SS, perusahaan ini mengoperasikan kereta listrik pertama kali dengan lintas Jakarta-Tanjung Priuk.

SS melanjutkan proyek elektrifikasi sampai Stasiun Manggarai yang rampung pada 1 Mei 1927.

Stasiun Manggarai mempunyai nilai historis yang tinggi.

Dalam sejarah Stasiun Manggarai, stasiun ini merupakan stasiun awal keberangkatan pemindahan ibukota sementara ke Yogyakrta pada 4 Januari 1946.

Segala persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden dan Wakil Presiden pun dilaksanakan di stasiun ini.

Sang Panglima Besar Jenderal Soedirman pun pernah singgah di Stasiun Manggarai dalam rangka menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta.

Kedatangan Sang Panglima dan rombongan di Stasiun Manggarai pada 1 November 1946 disambut sorak sorai rakyat Indonesia.

Tidak banyak yang tahu bahwa terdapat dua peron tua berusia 100 tahun di Stasiun Manggarai.

Struktur bangunan peron itu terbuat dari kayu kokoh yang dilengkapi saluran talang air. Bagian atasnya tertutup genteng bata berwarna oranye kemerahan.

Atap peron itu berada di jalur 1 dan 2, yang biasanya digunakan untuk kereta ke Cikarang, Bekasi, dan Jakarta Kota. Stasiun Manggarai mulai melayani kereta angkutan orang pada 6 April 1952.

Bertepatan dengan program elektrifikasi kereta oleh perusahaana kereta api negara, SS.

Baca juga: Pemkab Karawang Gandeng Pegiat dan Akademisi Telusuri Sejarah Lengkap Rengasdengklok

Halaman
123