Waktu melamar pihak laki-laki juga mengirim mas kawin berupa selop, kain batik, cincin emas, tusuk konde, kancing baju dara mas berentengan, almari pakaian berkaca, toilet, dan tempat tidur.
Sedangkan kesenian yang ada di daerah Tomang-Jati Pulo antara lain Rebana Ketimpring untuk mengiringi arak-arakan pengantin perempuan, Lenong, Tanjidor, dan Cokek.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Menilik Kampung Pekojan dengan Masjid Jami An-Nawier yang Berdiri Sejak 1760
Baca juga: Sejarah Jakarta: Museum Benyamin Sueb Diresmikan Tahun 2018 di Bangunan yang Berdiri Sejak 400 Tahun
Kini kawasan Tomang sudah maju sedemikian pesat dan salah satu pusat Jakarta yang patut diperhitungkan.
Wilayah Tomang kini terkenal dengan jalan layang tinggi yang bertingkat.
Proyek jalan layang pertama kali dibangun di Jalan Raya Tomang, Jakarta Barat. Jalan layang itu dibangun 1972 dan selesai pada 1975.
Tidak jauh dari jalan layang tersebut, terdapat sebuah Mall megah dibangun bernama Mall Taman Anggrek.
Mall Taman Anggrek diresmikan pada 28 Agustus 1996.
Di atasnya juga terdapat apartemen mewah bernama Apartemen Taman Anggrek.
Mal ini didirikan oleh Salimin Prawiro Sumarto, konglomerat asal Kebumen.
Saat awal berdiri, Mall Taman Anggrek sempat menjadi mal terbesar di Asia Tenggara.
Kemudian persis di samping Mall Taman Anggrek dibangun sebuah mall modern semi terbuka bernama Central Park dan Neo Soho.
Central Park dan Neo Soho dibuka September 2009.
Bangunan ini didirikan di atas lahan seluas sekitar 125.000 meter persegi.
Dengan luas tersebut, tidak heran jika Central Park dinobatkan sebagai salah satu bangunan terbesar di dunia.
Pada tahun 2016, Kelurahan ini dihuni oleh 34.265 penduduk yang terbagi dari 16.949 laki-laki dan 16.801 perempuan dengan seks rasio 100,88 dan 11.756 kepala keluarga.