Berita Karawang

Pabrik di Karawang dan Cikarang Sudah Banyak Beralih Gunakan Energi Baru Terbarukan

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih bersama Manager PT PLN (Persero) UP3 Karawang dan Presiden Direktur PT Uni-Charm, Takumi Terakawa saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Factory 1 Karawang International Industrial City (KIIC) Kabupaten Karawang, pada Selasa, 30 April 2024.

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG —  Saat ini sudah banyak perusahaan di wilayah Kabupaten Karawang maupun di Cikarang Kabupaten Bekasi, yang telah beralih menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Banyaknya perusahaan yang melakukan peralihan itu membuat target EBT Provinsi Jawa Barat tercapai sebelum waktu  yang telah ditentukan.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengungkapkan hal itu saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Factory 1 Karawang International Industrial City (KIIC) Kabupaten Karawang, pada Selasa, 30 April 2024.

"Kita sudah memiliki rencana umum energi daerah (RUED) yang sudah diperdakan nomor 2 tahun 2019. Tadi disampaikan target capaian EBT kita adalah 20 persen di tahun 2025 dan itu sudah tercapai," kata Ai Saadiyah Dwidaningsih. 

Ai Saadiyah menjelaskan bahwa pada tahun 2023 capaian EBT di Provinsi Jawa Barat mencapai 23,54 persen.

Capaian angka tersebut sudah melebihi target 20 persen pada tahun 2025, sehingga pihaknya akan melakukan peninjauan ulang terhadap RUED guna mengakselerasi capaian target baru ke depannya.

Baca juga: Bongkar Kasus Judi Online Website CUACA77, Polda Ringkus 11 Tersangka, 2 Diantaranya Perempuan

Baca juga: Besok 5.000 Buruh Karawang Bakal Ikut Unjuk Rasa May Day di Istana Negara Jakarta

"Tahun ini kita review kembali, saat ini berproses Bapemperda DPRD Provinsi Jabar. Jadi ini akan terkoreksi, target 2025 bisa diangka 40 persen dan 60 persen di tahun 2045," kata Ai Saadiyah.

Ai Saadiyah juga menjelaskan bahwa wilayah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi energi terbarukan yang terdiri dari energi surya, biomassa, panas bumi, air dan angin dengan total mencapai 192 GW (gigawatt).

Meskipun pencapaian secara bauran energi terbarukan dinilai tinggi pada 2023, kata Ai Saadiyah, namun secara kapasitas baru sekitar 2 persen potensi yang baru termanfaatkan atau sebesar 3,41 GW.

"Maka butuh kolaborasi lintas sektor dalam upaya mengampanyekan transisi energi. Termasuk komitmen dari perusahaan atau pabrik ini," ujarnya.

Seperti halnya PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan total 12 MWp di 3 pabriknya di Indonesia.

Langkah ini sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan program Net Zero Emission. 

Baca juga: Terekam CCTV, Komplotan Begal Bersenjata Tajam Serang Korban dan Rampas Motor di Bantargebang

Baca juga: Ramai Disebut Bakal Bentuk Ormas atau Partai Usai Kalah Pilpres 2024, Begini Respon Anies Baswedan

Penggunaan energi baru terbarukan dalam skala besar sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Kami mengapresiasi PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang telah secara aktif berupaya menggunakan energi baru terbarukan. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk bersinergi bersama dalam mengurangi emisi," katanya.

Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia, Takumi Terakawa mengatakan, penggunaan pembangkit listrik tenaga surya di 3 pabriknya dalam rangka mendukung program pemerintah Net Zero Emission yang ditargetkan terealisasi 100 persen pada 2060 mendatang.

Halaman
12