TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR — Seorang pria berinisial R (43) di Jalan Agus Salim, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi mengalami kejadian tidak terduga menimpa dirinya.
Sebab, pada Selasa pagi, 21 Mei 2024 sekira pukul 04.30 WIB sebuah cincin yang dipasangnya sendiri di kemaluan, tidak bisa dilepaskan.
Kasie Informasi dan Investigasi Disdamkarmat Kota Bekasi, Heri mengatakan berdasarkan informasi yang didapat dari R, kronologi cincin bisa sampai masuk di kemaluan lantaran keisengan belaka.
Hingga akhirnya pihaknya langsung melakukan evakuasi pelepasan tersebut usai menerima laporan dari R.
"Berdasarkan keterangan pelapor awalnya iseng memasukan cicin di kelamuannya dan akhirnya cincinya turun kebagian bawahnya," kata Heri, Selasa, 21 Mei 2024.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Dahyeon Laser Indonesia Butuh Tenaga Operator Produksi
Baca juga: Bantah Kenaikan Drastis UKT PTN karena Permendikbud, Nadiem Makarim: Itu untuk Mahasiswa Baru
Heri menuturkan pihaknya melakukan evakuasi cincin di kemaluan dengan memanfaatkan satu unit gerinda berukuran kecil.
Evakuasi dilakukan dengan cara memotong cincin tersebut dan baru rampung sekira pukul 06.30 WIB.
"Kesulitan alhamdulillah tidak ada, pelaksanaan evakuasi di lakukan secara hati-hati dan benjalan dengan lancar," imbuhnya.
Usai melakukan evakuasi, Heri mengingatkan kepada R untuk tidak mengulangi perbuatan isengnya itu kembali.
Selain itu peristiwa ini diharap menjadi pembelajaran bagi masyarakat lainnya untuk tidak memasukan beda apapun ke kemaluannya.
"Imbauan agar tidak mengulangi lagi karena perilaku tersebut merugikan diri sendiri," tutupnya.
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Selasa Pagi Ini Dibanderol Rp1.358.000 Per Gram, Simak Detailnya
Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Begal Residivis di Bekasi, Ada yang Baru Satu Minggu Keluar Penjara
Kaleng susu di Kepala
Sebelumnya, perbuatan iseng yang berujung konyol juga terjadi pada pertengahan Maret 2024 lalu.
Diberitakan sebelumnya, petugas Damkar Jakarta Timur Unit Rescue melakukan evakuasi anak bawah lima tahun (balita) berinisial A (5) yang bagian kepalanya tersangkut kaleng susu, Senin, 18 Maret 2024.
Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan AMD 20 no 32 RT 05 RW 01, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Petugas kami sudah melakukan evakuasinya setelah keluarga korban datang ke Pos Damkar Batu Ampar sekira pukul 15.33 WIB," kata Gatot Sulaeman, Senin, 18 Maret 2024.
Gatot Sulaeman menuturkan sekira pukul 16.10 WIB pihaknya berhasil melakukan evakuasi dengan cara memotong menggunakan alat Walton Finger Ring Saw.
Korban dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka sedikit pun.
"Alhamdulillah sudah kami berhasil evakuasi dengan mengerahkan total lima personel," lugasnya.
Gatot Sulaeman mengungkapkan kejadian itu diketahui lantaran A kerap bermain dengan memasukan kaleng susu ke bagian kepalanya.
Hingga akhirnya kaleng tersebut tidak dapat dilepas dan tersangkut di kepala.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 19 Maret 2024
Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 19 Maret 2024, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya
Ia pun mengimbau untuk para orangtua perlu mengawasi dan memperhatikan segala aktivitas anak-anaknya ketika bermain.
"Korban awalnya bermain-main memasukan kaleng ke kepala berkali-kali, tiba-tiba tersangkut aja ke kepala kalengnya," pungkasnya.
Jari Menempel di Botol Lem
Tugas pemadam kebakaran ternyata bukan hanya memadamkan kebakaran dan mengevakuasi hewan liar yang masuk ke rumah warga.
Menyelamatkan (rescue) makhluk hidup, baik manusia dan hewan, juga menjadi bagian dari tugas pemdam kebakaran modern.
Bahkan har ini personel Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi membantu Agung (53), yang jari tangannya menempel ke botol lem dan tidak bisa dilepas.
Baca juga: SIM Keliling Karawang, Selasa 19 Maret 2024, di Yogya Grand Karawang Hingga Pukul 15.00 WIB
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Selasa 19 Maret 2024 di Polsek Bantargebang Hingga Pukul 10.00 WIB
Warga Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, ini sedang memperbaiki sepatu istrinya dan insiden itu terjadi, sehingga dia membutuhkan bantuan dari personel Damkar.
Anggota Tim Rescue Peleton B Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Eko Uban, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Senin (17/10/2022) lalu.
Bocor
"Jadi, kondisi sepatu istrinya ini rusak di bagian samping sehingga korban bermaksud mau benerin, atau ditambal sepatu istrinya menggunakan lem power glue," kata Eko Uban.
Saat hendak menuangkan lem dengan daya rekat super itu ke bagian sepatu yang akan ditambal, rupanya ada bagian botol lem yang bocor, hingga isinya tumpah ke jari tangan Agung.
Lantaran lem itu cepat mengering, satu jari Agung menempel ke botol perekat itu dan tidak bisa dilepas.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Karawang, Selasa 19 Maret 2024, 8 Ramadan 1445 H, dan Niat Puasa Ramadan
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Bekasi, Selasa 19 Maret 2024, 8 Ramadan 1445 H, dan Niat Puasa Ramadan
Sudah berbagai cara dilakukan untuk melepas botol itu dari jarinya, namun upayanya tak kunjung berhasil.
Akhirnya suami yang sayang istri itu meminta bantuan Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi dengan mendatangi Markas Damkar.
"Ternyata ada kebocoran di ujung botol dari lem power glue tersebut, sehingga tangan korban ini menempel ke lem power glue. Karena lem tadi muncrat hingga ke tangan korban," kata Eko Uban.
Kurang lebih 15 menit proses melepas jari dari botol lem tersebut berlangsung, dan akhirnya botol lem super rekat itu berhasil dilepas.
"Ya kami lepas secara perlahan-lahan karena perlu kehati-hatian. Karena menempel di jari itu yang menjadi kesulitan kami. Tapi alhamdulillah, berhasil kami lepaskan," tandas Eko Uban.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Bekasi, Selasa 19 Maret 2024, 8 Ramadan 1445 H, dan Niat Puasa Ramadan
Baca juga: Raihan Suara Melonjak, NasDem Kabupaten Bekasi Raih Tiga Kursi DPRD pada Pemilu 2024
Kasus melepas jari dari botol lem ini memang terdengar aneh bagi masyarakat umum, tapi itu merupakan hal wajar bagi para personel damkar.
Seorang petugas Damkar Jakarta Pusat, Ferry Siswadi (42) menceritakan pengalaman uniknya selama 14 tahun bekerja sebagai petugas damkar.
Ditemui di Pos Damkar Benhil, Jalan Penjernihan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/5/2022), Ferry bercerita saat dirinya mengevakuasi mobil yang terjebak di gang sempit.
“Kejadiannya itu September 2021, di daerah Kebon Kacang, Kecamatan Tanahabang, Jakarta Pusat. Jadi ada mobil yang masuk ke gang sempit. Yang saya heran, kok bisa mobilnya masuk ke situ. Sampai ban depan dan ban belakang juga ngambang di atas got,” ujar pria yang mengenakan baret itu sambil tertawa kecil.
Ferry menceritakan saat mengevakuasi mobil tersebut dibantu masyarakat menggunakan berbagai macam alat yang ia bawa.
Baca juga: Winky Wiryawan Ungkap Alasan Dirinya Mau Bintangi Film The Doll 3
Baca juga: Shin Tae-yong Beberkan Alasan Mengganti Egy Maulana Vikri Saat Kontra Timor Leste
Ia beryukur, masyarakat sekitar ikut membantu petugas damkar sehingga proses evakuasi berjalan dengan lancar.
Walaupun mobil yang terjebak ada beberapa bagian yang penyok, namun yang terpenting bagi Ferry adalah tidak ada korban.
Masih di lokasi yang sama, Ferry juga pernah menolong kucing yang terhimpit di tembok. Kejadian tersebut sekitar satu bulan yang lalu (April 2022).
“Waktu itu bulan puasa, lalu ada seorang warga dari Kebon Kacang yang datang ke Pos Damkar Benhil melaporkan ada kucing yang terhimpit di antara dua tembok sempit,” ujar Ferry.
Para warga di derah tersebut selalu gagal saat mengevakuasi kucing tersebut. Hingga akhirnya mereka lapor kepada Ferry yang saat itu berjaga di pos bersama beberapa petugas damkar lainnya.
Baca juga: Usai Lebaran Pencari Kerja Lulusan SMA/SMK di Karawang Meningkat, Tapi Lowongan Pekerjaan Minim
Baca juga: Harta Indra Kenz Tidak Habis-habis, Kali Ini Polisi Bakal Sita Mobil Ferrari yang Ada di Medan
Masih di bulan yang sama, yaitu bulan lalu (April 2022). Ferry menceritakan ada seorang pemuda datang ke Pos Damkar Benhil dengan beberapa orang temannya.
“Saya bingung tiba-tiba pas malam hari ada segerombolan pemuda datang ke pos. Saya pikir ada kebakaran atau apa, ternyata salah satu di antara mereka ada yang kesusahan untuk melepaskan cincin di jarinya. Saya lihat jarinya sudah mulai membengkak gitu,” ujar Ferry.
Mereka mengaku kepada Ferry sudah datang ke rumah sakit, namun pihak rumah sakit merekomendasikan pos damkar tempat Ferry bertugas untuk membantunya.
Dengan alat yang dimiliki oleh para petugas damkar, Ferry membantu melepaskan cincin di jari pemuda tersebut yang sudah mulai membengkak.
Ferry senang dan bangga bisa menjadi bagian dari petugas damkar. Karena menurutnya, petugas damkar adalah pekerjaan yang mulia.
Baca juga: BI Catat Peredaran Uang di Jakarta saat Ramadan hingga Idul Fitri 1443 H Capai Rp 30,02 triliun
Baca juga: DPRD DKI Minta Pemerintah Pusat Serahkan Pengelolaan 13 Sungai Sebelum IKN Dipindah
“Di sini kita tidak hanya bertugas memadamkan api ketika terjadi kebakaran, tapi hampir semua jenis penyelamatan kita lakukan,” ujar Ferry.
Namun di samping rasa senang dan bangga, ada kesedihan yang muncul dalam diri Ferry ketika Lebaran hari pertama tidak bisa berkumpul dengan keluarganya.
Ferry mengatakan, walaupun semua keluarganya tinggal di Jakarta, namun ia selalu sedih ketika tidak bisa merasakan Lebaran hari pertama dengan keluarga.
“Komplain dari orangtua pasti ada. Karena setiap Lebaran pertama kok enggak pernah di rumah gitu. Cara saya lebih dikomunikasikan kepada orangtua, memberi pemahaman kepada mereka. Dan Alhamdulillah mereka memahami,” ujar Ferry.
Ferry senang bekerja sebagai petugas damkar, karena saat berada di lapangan ia selalu berkolaborasi dengan masyarakat.
Baca juga: Lebih Kompetitif, Jakpro Klaim Desain Sirkuit Formula E Ancol Sulit Diikuti Negara lain
Baca juga: Sembilan Pembegal Anggota TNI Diringkus, Tiga Diantaranya Masih di Bawah Umur
Bagi Ferry, kolaborasi seperti itu yang membuat ia semangat saat menjalankan tugasnya sebagai seorang petugas damkar.
Namun, Ferry juga bersedih karena menurutnya petugas damkar saat ini tinggal sedikit.
“Sudah pada pensiun, jadi petugas damkar tinggal sedikit. Yang harusnya satu unit diisi enam orang, sekarang paling cuma empat orang tiap unitnya,” ujar Ferry.
Baginya hal tersebut sangatlah wajar, karena menurut Ferry susah menemukan orang yang memang memiliki passion untuk menjadi seorang petugas damkar.
Ferry yakin, dengan pekerjaan seperti ini, ia dapat membantu banyak orang. Hal itulah yang membuat Ferry bertahan hingga sekarang. (Wartakotalive.com/Rendy Rutama Putra; TribunBekasi.com/Joko Supriyanto)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.