Meski menjadi pemenang Pileg 2024, PKS masih membutuhkan 4 kursi lagi untuk membentuk koalisi.
Hingga sebulan lebih dari diresmikannya pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman, PKS tak kunjung mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya.
Baca juga: Bejat, Oknum Pimpinan Ponpes di Karawang Diduga Cabuli Puluhan Santriwati
Baca juga: Deretan Kinerja Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Rekomendasi THL Jadi ASN hingga Pemisahaan PDAM
Partai politik bernuansa oranye tersebut akhirnya membuka opsi kepada partai lain agar kader internalnya tetap bisa maju untuk bertarung.
“Hingga saat ini masih ada dua opsi yang tersedia, opsi pertama dan menjadi prioritas kami adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi,” ungkap Muhammad Khalid dalam keterangan resminya, Kamis, 8 Agustus 2024.
“Di kedua opsi di atas, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai Cagub atau Cawagub. Insya Allah,” imbuhnya.
Muhammad Kholid mengatakan, partainya telah memberi batas waktu 40 hari, dan pasangan Anies-Sohibul Iman tak kunjung mendapatkan rekan koalisi.
“Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN adalah waktu yg seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama sama mengusahakan agar tiket ini berlayar,” ucap Muhammad Kholid.
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Kamis 8 Agustus 2024
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Kamis Ini, 8 Agustus 2024, di Toko Bangunan Mitra 10, Desa Sukaresmi
“Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada,” tambahnya.
PKS pun memberikan sinyal untuk menarik dukungan dan beralih kepada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung Ridwan Kamil (RK).
Opsi ini pun hingga kini tengah dirapatkan di internal partai.
“Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM di mana RK (Ridwan Kamil) sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS,” ungkap Muhammad Kholid.
PKS juga memberi syarat agar kadernya dipasangkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat itu jika KIM serius ingin mengajak PKS bergabung di Pilgub Jakarta. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim; Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.