Selain menyekap 3 orang penghuni rumah, komplotan perampok itu membawa kabur emas seberat setengah kilogram dan uang tunai Rp 10 juta.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Diaman Saragih menyatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
"Belum (tertangkap pelakunya), jadi sementara masih didalami, tapi kami tetap olah TKP," kata AKP Diaman Saragih, Senin, 19 Agustus 2024.
"Sementara dari CCTV, ada terlihat lima orang cuma masih didalami lagi, diproses upaya penangkapannya," imbuhnya.
Baca juga: Terekam CCTV, Seorang Wanita Dicekik dan Dibanting Pacar di Lift Hotel saat Hadiri Acara Wisuda
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Stabil di Angka Rp 1.418.000 Per Gram, Cek Detailnya
AKP Diaman Saragih menyatakan bahwa ada 3 korban yang mengalami penyekapan sebelum rumah tersebut dirampok.
AKP Diaman Saragih pun memastikan bahwa Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat akan terus memburu pelaku.
Mereka bahkan sudah mengamankan sejumlah CCTV yang ada di rumah tersebut.
"Ya (lagi pengejaran), doain semoga bisa cepat, biar bisa cepat disampaikan ke media," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus perampokan yang disertai dengan penyekapan terjadi di sebuah komplek elit, Jalan Bima, Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu lalu, 17 Agustus 2024..
Baca juga: Jokowi Copot Yasonna Laoly, Ketua DPP PDIP Tengarai untuk Muluskan Agenda Politik Loloskan UU MD3
Baca juga: Syukuran HUT ke-62, RS Sumber Waras Sebaiknya Punya Layanan Unggulan yang Bisa Diandalkan
Diketahui akibat peristiwa tersebut, pemilik rumah berinisial LPI mengalami kerugian hingga Rp 690 juta.
Menurut penuturan warga sekitar bernama Sudi, insiden perampokan itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB.
Peristiwa itu diketahui pertama kali usai seorang penghuni rumah elit itu keluar dan mengetuk-ngetuk warung yang menjadi tempat tinggal Sudi.
"Mantunya dari yang punya rumah ke sini ketuk-ketuk nyari suami aku, suamiku lagi jaga di belakang, katanya ada orang masuk maling," kata Sudi saat ditemui di lokasi, Senin, 19 Agustus 2024.
Mendengar hal tesebut, Sudi pun langsung menghubungi suaminya yang merupakan sekuriti komplek.
Baca juga: Soal Dugaan Intimidasi Wanita Emas di Sel Tahanan, Begini Kata Petugas Keamanan Rutan Pondok Bambu
Baca juga: Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriadi Minta ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024
"(Suami) langsung ke sini, pas masuk itu sudah diikat (penghuni rumah)," ungkap Sudi.