Mulai dari rem, roda, kemudi, hingga lampu haruslah berfungsi dengan baik.
"Jadi bisa digunakan dan tidak dalam kondisi misalnya contohnya rem itu harus bagus ya, karena untuk seperti rem, lampu, roda itu tidak ada toleransi, toleransinya nol ya, kecuali ada alat penunjang di situ," kata Revi.
"Misalnya alat tanggap darurat seperti alat pemadam kebakaran, kemudi, segitiga pengaman, kotak obat, itu (tidak ada) masih bisa kami toleransi, tapi harus segera dilengkapi," imbuhnya.
Namun, apabila ada salah satu fungsi bus yang tidak layak, maka Terminal Kalideres, Jakarta Barat akan menyetop keberangkatannya.
Apabila ingin berangkat, lanjut Revi, mereka harus memperbaiki sistem utamanya terlebih dahulu.
Akan tetapi, Revi menegaskan jika sejauh ini bus yang berangkat dari Terminal Kalideres, sepenuhnya sudah layak uji.
"Alhamdulillah sampai saat ini bus yang diperiksa masih kondisi layak jalan ya, hanya mungkin yang kurang hanya pada alat tanggap darurat," kata Revi.
"Tapi kami sudah bikin surat peringatan supaya segera dilengkapi, ketika nanti kami periksa kembali itu harus sudah lengkap," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Nataru, Terminal Bekasi Larang Bus Pakai Klakson Telolet karena Dinilai Membahayakan