Banjir Jakarta

Pengamat Sebut Risiko Jakarta Tenggelam Makin Besar, Ini Penyebabnya

Padahal dahulu eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Editor: Dedy
Warta Kota/Junianto Hamonangan
BANJIR ROB --- Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, sampai detik ini kebijakan pemerintah untuk penanganan (banjir) rob di wilayah pesisir utara sering kali tidak serius. CAPTION FOTO : Petugas PPSU Kelurahan Pluit membersihkan sampah yang terbawa banjir rob di pinggiran laut. 

Ringkasan Berita:
  • Pengamat menilai penanganan banjir rob di Jakarta Utara tidak serius dan sering berubah karena kepentingan politik.
  • Ahok mengingatkan potensi banjir besar hingga pusat kota jika tanggul Pantai Mutiara jebol; normalisasi Waduk Pluit dulu dilakukan sebagai antisipasi.
  • Kondisi tanggul kini mengkhawatirkan, dan solusi jangka panjang berupa Giant Sea Wall/NCICD masih sebatas rencana.
 
 

 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, sampai detik ini kebijakan pemerintah untuk penanganan (banjir) rob di wilayah pesisir utara sering kali tidak serius.

"Penanganan (banjir) rob, penanganan banjir sering dijadikan sebagai pendekatan politik di kita, jadi kalau ganti gubernur ya terabaikan," ujar Trubus seperti dilansir Kompas.com.

Padahal dahulu eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Namun, sayangnya program-program yang digagas Ahok untuk antisipasi banjir tidak dilanjutkan lagi.

"Jadi, ambisi pribadi itu yang seringkali merusak. Hampir semua gubernur bukan orang Jakarta dan enggak mengetahui Jakarta harusnya yang benar-benar tahu tentang Jakarta," sambung dia.

Trubus juga menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta tidak hanya fokus melakukan pembangunan di pusat kota.

Baca juga: Warga Cakung Barat Desak Pemkot Jakarta Timur Segera Bangun Embung Antisipasi Banjir

Melainkan juga harus melakukan pembangunan yang masif di Jakarta Utara, terutama tanggul-tanggul untuk mencegah rob.

Menurut Trubus, jebolnya tanggul Pantai Mutiara Jakarta Utara berpotensi menyebabkan banjir hingga ke pusat kota. 

"Bisa juga bukan hanya utara yang merasakan dampaknya kalau tanggul jebol, tapi radiusnya mungkin bisa berpuluh-puluh kilo meter nantinya kan bisa disertai hujan deras," kata Trubus seperti dilansir Kompas.com.

Bahkan, banjir akibat tanggul laut jebol berpotensi membuat Jakarta tenggelam, jika disertai hujan besar dan adanya air kiriman dari Bogor atau wilayah lainnya.

Jika banjir besar terjadi, maka akses jalan di Jakarta akan lumpuh total dan membuat roda perekonomian berhenti, terutama di Jakarta Utara.

Mengingat hampir setiap detiknya perputaran ekonomi terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok yang ada di Jakarta Utara.

Jika roda perputaran ekonomi berhenti, maka negara dan masyarakat berpotensi mengalami kerugian yang luar biasa, meski hanya satu hari.

Mewanti-wanti potensi banjir

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved