Kasus Bullying
Disuruh Jongkok dengan Wajah Menatap ke Atas, Siswa SMKN 1 Cikarang Dipukuli 13 Orang Kakak Kelas
Ketika tiba dilapangan, korban bullying dipaksa berjongkok dengan wajah menatap ke atas lalu sejumlah kakak kelasnya memukul bagian wajah korban.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Seorang pelajar kelas 10 SMK Negeri 1 Cikarang Barat AAI (16) diduga menjadi korban bullying atau perundungan.
Dalam kasus bullying itu, AAI diduga dikeroyok oleh kakak kelasnya. Akibat kerjadian itu, rahang kiri korban patah dan harus mendapatkan operasi bedah mulut di rumah sakit dengan memasang alat pen.
Indra Prahasta (41) orangtua korban bullying, mengungkap peristiwa yang menimpa anaknya saat tengah jam istirahat pada Selasa (2/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, anaknya tiba-tiba dipanggil oleh kakak kelasnya dan diajak ke sebuah lapangan yang tak jauh dari sekolah.
Baca juga: KPAD Kota Bekasi Sebut Pihak SDN Pondok Gede Bisa Dipidana Jika Terjadi Pembiaran Kasus Bullying
Ketika tiba dilapangan, korban bullying dipaksa berjongkok dengan wajah menatap ke atas lalu sejumlah kakak kelasnya memukul bagian wajah korban.
"Mereka berjejer ada sekitar 13 orang yang mukulin anak saya satu per satu. Satu orang bisa mukul sampai delapan kali. Setelah selesai, bergeser, lalu giliran lain," kata Indra kepada awak media pada Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, kekerasan fisik yang dialami oleh putranya ditenggarai karena korban main dan foto bersama dengan siswa jurusan lain.
Dari keterangan korban, para kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas 12 di SMKN 1 Cikarang Barat itu memiliki peraturan bahwa tidak memperbolehkan siswa lain bermain ke jurusan lain.
Bahkan saat terjadi pemukulan, para kakak kelasnya mengancam korban untuk tidak visum dan bercerita ke orangtuanya.
"Jadi alasannya gak masuk akal bagi kami pihak keluarga. Yang kita sesalkan juga jam sekolah anak tuh bisa keluar-keluar. Padahal itu jam istirahat sih," jelasnya.
Selang dua hari mendapatkan tindakan kekerasan fisik, rahang korban kian membengkak, akhirnya keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit pada Jumat (5/9/2025).
Di rumah sakit, operasi bedah mulut harus dilakukan karena dokter mememukan adanya tukang rahang yang patah, sehingga harus dilakukan tindakan pemasangan pen. Dan kini, AAI hanya dapat berbaring dirumahnya.
"Setelah dioperasi sekarang, makan cuma pakai selang. Jadi asupannya itu cuma dari susu aja," terang Indra.
Selain mengalami kekerasan fisik, Indra nengakui bahwa anaknya juga mengalami trauma fisik dan psikologis.
BERITA VIDEO : DIBULLY DAN DIANIAYA EMPAT TEMANNYA, SISWA SDN PONDOK GEDE BEKASI PATAH TULANG
| Polisi Libatkan DP3A Kabupaten Bekasi Beri Pendampingan Psikologis Siswa SMPN Tambun Korban Bullying |
|
|---|
| Siswa SMPN 1 Tambun Bekasi Korban Bullying Alami Trauma, Orang Tua: Jadi Pendiam dan Mudah Marah |
|
|---|
| Kasus Bullying di SMPN 1 Tambun Bekasi, Dalam Posisi Jongkok 6 Siswa Dihajar Tiga Kakak Kelasnya |
|
|---|
| Hancurnya Hati Atika, Melihat Video Anaknya Di-Bully Teman Sekolahnya dengan Tendangan dan Pukulan |
|
|---|
| Angga Tewas Usai Dikeroyok Teman Sekelas SMP-nya, Orang Tua dari Cianjur Pulang dengan Tangis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Siswa-SMKN-Cikarang-dibullying.jpg)