Patung Ikan Gabus di Bekasi

Tokoh Kampung Gabus Drahim Sada Dorong Pemkab Bekasi Bangun Monumen Sebagai Identitas Wilayah

Bukan hanya di Kampung Gabus, kata Drahim Sada, pembangunan monumen sebaiknya bisa dilakukan wilayah-wilayah lain.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
TOKOH TAMBUN BEKASI --- Drahim Sada mengatakan dirinya bersama dua orang pembuat patung ikan gabus awalnya tidak berencana menaruh hasil karyanya tersebut di dekat pintu Tol Gabus. 

Jurnalis TribunBekasi.com secara eksklusif berkesempatan mewawancarai Drahim Sada, satu dari tiga orang pembuat patung ikan gabus di kediamannya yang berjarak lebih kurang 50 meter dari lokasi Tugu Patung Ikan Gabus pada Senin (20/10/2025) siang.

Drahim Sada mengatakan dirinya bersama dua orang pembuat patung ikan gabus awalnya tidak berencana menaruh hasil karyanya tersebut di dekat pintu Tol Gabus.

Sebab awalnya mereka hanya berniat membuat karya itu untuk meramaikan Festival Kali Gabus yang berlangsung pada 22-23 Agustus 2025 lalu.

Saat festival bergulir, patung ikan gabus itu difungsikan sebagai layaknya naga barongsai yang dimainkan oleh tiga orang anak berusia 15 tahun.

Patung ikan gabus itu ditampilkan ketika pawai budaya dengan posisi di depan iring-iringan bendera merah putih sepanjang 73 meter.

Usai festival rampung, ia bersama rekannya berdiskusi mencari tujuan selanjutnya terkait patung ikan gabus yang dibuatnya itu.

"Awalnya kami taruh di Kali Gabus, karena banyak angin, patung jadi goyang. Daripada mubazir ya kami taruh di ruas Jalan Gabus. Karena sesuai sama gerbang tol Gabus, ya udah saya taruh di situ," kata Drahim kepada Tribun Bekasi, Senin (20/10/2025).

PUNYA MAKNA --- Dibalik bentuknya, patung ikan gabus yang dibuat Drahim Sada, tokoh Kampung Gabus, Tambun Bekasi, dan dua rekannya, ternyata memiliki makna atau pesan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi.
PUNYA MAKNA --- Dibalik bentuknya, patung ikan gabus yang dibuat Drahim Sada, tokoh Kampung Gabus, Tambun Bekasi, dan dua rekannya, ternyata memiliki makna atau pesan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi. (TribunBekasi.com)

Proses pembuatan

Drahim Sada menjelaskan sebenarnya karyanya itu bukan jenis patung, melainkan boneka.

Sebab bahan dasar pembuatan patung tersebut tidak menggunakan semen ataupun pasir seperti patung pada umumnya.

Namun patung Ikan Gabus itu dibuat menggunakan bahan dasar karpet styrofoam dan kayu.

Selama proses pembuatan, ia mengaku tidak mengalami kesulitan.

Walhasil tercipta karya seni dengan berat 35-40 Kilogram (Kg) dan panjang lebih kurang 2 meter.

"Pembuatan (patung ikan gabus) itu lebih kurang dua minggu dan menelan biaya pribadi Rp 2,5 juta," ucapnya.

Drahim Sada yang juga bagian tokoh budaya di Kabupaten Bekasi menuturkan pemerintah setempat dalam hal ini Kecamatan Tambun Utara ikut menanggapi karya tersebut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved