Patung Ikan Gabus di Bekasi

Tokoh Kampung Gabus Drahim Sada Dorong Pemkab Bekasi Bangun Monumen Sebagai Identitas Wilayah

Bukan hanya di Kampung Gabus, kata Drahim Sada, pembangunan monumen sebaiknya bisa dilakukan wilayah-wilayah lain.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
TOKOH TAMBUN BEKASI --- Drahim Sada mengatakan dirinya bersama dua orang pembuat patung ikan gabus awalnya tidak berencana menaruh hasil karyanya tersebut di dekat pintu Tol Gabus. 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBUN --- Dibalik bentuknya, patung ikan gabus yang dibuat Drahim Sada, tokoh Kampung Gabus, Tambun Bekasi, dan dua rekannya, ternyata memiliki makna atau pesan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Drahim Sada, pembuat patung ikan gabus sekaligus tokoh masyarakat setempat, mengatakan, pesan yang ingin disampaikan adalah meminta pihak Pemda membuat monumen di Kampung Gabus, Kecamatan Tambun Utara.

Alasan permintaan Drahim Sada cukup beralasan. Sebab hingga kini Kampung Gabus di Tambun Utara belum memiliki identitas yang bisa dikenal khalayak.

Bukan hanya di Kampung Gabus, kata Drahim Sada, pembangunan monumen sebaiknya bisa dilakukan wilayah-wilayah lain.

"Kami ingin nanti orang yang masuk ruas tol Gabus itu melihat kiri kanannya seperti di Bogor ada Tugu Kujang. Nanti di Kabupaten Bekasi lambangnya golok, kami berharap kedepannya bisa dibangun tugu ikon Gabus dan juga golok sebagai lambang ikon," kata Drahim kepada Tribun Bekasi, Senin (20/10/2025).

Drahim menjelaskan harapan yang telah dirancangnya itu memiliki tujuan agar masyarakat tidak melupakan sejarah.

Baca juga: Bendungan Titik Nol Kali CBL Kabupaten Bekasi Punya Fungsi Ganda, Apa Itu? Ini Penjelasan Kabid PSDA

Sebab identitas wilayah itu dinilainya sangat penting. Di beberapa wilayah di tanah air sudah melakukan hal serupa.

Khusus di Kampung Gabus, Drahim Sada kepengin dibangun sebuah tugu berupa golok yang dilingkari ikan gabus.

Filosofinya, golok sebagai identitas Kabupaten Bekasi selalu dilindungi ikan gabus.

Mengingat konon, ikan gabus dipilih karena dahulu mendominasi jenis fauna yang berada di wilayah tersebut.

"Identitas sangat penting, Indonesia punya identitas itu Monas dan skala kecilnya kami (Gabus) wilayah dan minimal harus punya identitas jangan sampai hilang," ucapnya.

Jadi viral

Belakangan ini, Kabupaten Bekasi, khususnya wilayah Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara tengah marak diperbincangkan.

Hal itu dikarenakan hadirnya tugu patung ikan gabus yang berada persis di ruas pintu Tol Gabus.

Lalu, bagaimana asal muasal tugu patung ikan gabus tersebut? Apa alasannya diletakan di lokasi pintu Tol Gabus? dan apa tujuannya?

Jurnalis TribunBekasi.com secara eksklusif berkesempatan mewawancarai Drahim Sada, satu dari tiga orang pembuat patung ikan gabus di kediamannya yang berjarak lebih kurang 50 meter dari lokasi Tugu Patung Ikan Gabus pada Senin (20/10/2025) siang.

Drahim Sada mengatakan dirinya bersama dua orang pembuat patung ikan gabus awalnya tidak berencana menaruh hasil karyanya tersebut di dekat pintu Tol Gabus.

Sebab awalnya mereka hanya berniat membuat karya itu untuk meramaikan Festival Kali Gabus yang berlangsung pada 22-23 Agustus 2025 lalu.

Saat festival bergulir, patung ikan gabus itu difungsikan sebagai layaknya naga barongsai yang dimainkan oleh tiga orang anak berusia 15 tahun.

Patung ikan gabus itu ditampilkan ketika pawai budaya dengan posisi di depan iring-iringan bendera merah putih sepanjang 73 meter.

Usai festival rampung, ia bersama rekannya berdiskusi mencari tujuan selanjutnya terkait patung ikan gabus yang dibuatnya itu.

"Awalnya kami taruh di Kali Gabus, karena banyak angin, patung jadi goyang. Daripada mubazir ya kami taruh di ruas Jalan Gabus. Karena sesuai sama gerbang tol Gabus, ya udah saya taruh di situ," kata Drahim kepada Tribun Bekasi, Senin (20/10/2025).

PUNYA MAKNA --- Dibalik bentuknya, patung ikan gabus yang dibuat Drahim Sada, tokoh Kampung Gabus, Tambun Bekasi, dan dua rekannya, ternyata memiliki makna atau pesan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi.
PUNYA MAKNA --- Dibalik bentuknya, patung ikan gabus yang dibuat Drahim Sada, tokoh Kampung Gabus, Tambun Bekasi, dan dua rekannya, ternyata memiliki makna atau pesan khususnya untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi. (TribunBekasi.com)

Proses pembuatan

Drahim Sada menjelaskan sebenarnya karyanya itu bukan jenis patung, melainkan boneka.

Sebab bahan dasar pembuatan patung tersebut tidak menggunakan semen ataupun pasir seperti patung pada umumnya.

Namun patung Ikan Gabus itu dibuat menggunakan bahan dasar karpet styrofoam dan kayu.

Selama proses pembuatan, ia mengaku tidak mengalami kesulitan.

Walhasil tercipta karya seni dengan berat 35-40 Kilogram (Kg) dan panjang lebih kurang 2 meter.

"Pembuatan (patung ikan gabus) itu lebih kurang dua minggu dan menelan biaya pribadi Rp 2,5 juta," ucapnya.

Drahim Sada yang juga bagian tokoh budaya di Kabupaten Bekasi menuturkan pemerintah setempat dalam hal ini Kecamatan Tambun Utara ikut menanggapi karya tersebut.

Ia pun meminta kepada pihak Kecamatan untuk dibangun monumen ikan gabus yang lebih bagus lagi.

Pihak Kecamatan menyambut baik dan akan melaporkan gagasan bangun monumen Ikan Gabus ke pemerintah daerah (Pemda).

"Alhamdulillah kemarin sudah ada respon dari tingkat kecamatan langsung dan beliau akan melaporkan ke Pemda. Kalau memang ini mau dijadikan monumen yang bener-bener monumen tugu nanti kan akan berdiskusi dengan beberapa pihak juga," pungkasnya. (m37)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved